Pedagang pasar ikan di Pantai Jayanti, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa membeli ikan dari wilayah lain seperti Pantai Pangandaran, Pelabuhan Ratu atau dari Muara Angke-Jakarta, untuk memenuhi pesanan.
Sri Sudarti (35) pedagang dan pemasok ikan di pasar ikan pantai Jayanti, saat dihubungi Jumat, mengatakan minimnya hasil tangkapan nelayan sejak beberapa bulan terakhir membuat dirinya kesulitan untuk memenuhi pesanan ke sejumlah pedagang pasar tradisional.
Bahkan tidak jarang dia dan pemasok ikan lainnya terpaksa berbelanja langsung ke sejumlah pantai terdekat untuk mendapatkan ikan sesuai pesanan pelanggan di tingkat lokal Cianjur, Bandung dan Bogor.
"Sudah hampir dua minggu, kami berbelanja ikan langsung ke Pangandaran, Pelabuhan Ratu atau ke Muara Angke, untuk menutupi pesanan yang selama ini kami terima dari pedagang pasar," katanya.
Ia menjelaskan, kenaikan harga berbagai jenis ikan mencapai Rp5000 perkilogram karena minimnya hasil tangkapan dan langkanya ikan yang diinginkan pelangan seperti tuna, salmon dan kakap merah yang harganya berubah-ubah setiap kali belanja.
"Untuk hari ini, kami masih bisa menjual tuna ke pelangan Rp45 ribu perkilogram, salmon diangka Rp40 ribu perkilogram dan kakap merah diatas Rp50 ribu perkilogram. Belum tentu harga masih tetap ketika belanja sore ini," katanya.
Hal senada terucap dari sejumlah nelayan di pantai selatan Cianjur, meskipun harga ikan diterima dengan cukup tinggi, namun tidak diimbangi dengan hasil tangkapan yang minim sejak dua bulan terakhir.
"Sekali melaut biasanya kami bisa mendapatkan ratusan kilogram ikan sesuai pesanan pedagang. Saat ini, hasil tangkapan hanya cukup untuk menutupi operasional dan belanja rumah sehari-hari," kata Roroh (55).
Dia dan ratusan nelayan lainnya di pantai tersebut, berharap badai dan cuaca buruk segera berlalu dan gelombang di dasar laut menurun agar ikan yang menjadi penghidupan mereka dapat mudah ditangkap dan tidak perlu melaut sampai ke tengah.
Baca juga: Harga ikan asin di Cianjur melambung
Baca juga: Hujan badai sebabkan hasil tangkapan nelayan Pantai Selatan Cianjur menurun tajam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Sri Sudarti (35) pedagang dan pemasok ikan di pasar ikan pantai Jayanti, saat dihubungi Jumat, mengatakan minimnya hasil tangkapan nelayan sejak beberapa bulan terakhir membuat dirinya kesulitan untuk memenuhi pesanan ke sejumlah pedagang pasar tradisional.
Bahkan tidak jarang dia dan pemasok ikan lainnya terpaksa berbelanja langsung ke sejumlah pantai terdekat untuk mendapatkan ikan sesuai pesanan pelanggan di tingkat lokal Cianjur, Bandung dan Bogor.
"Sudah hampir dua minggu, kami berbelanja ikan langsung ke Pangandaran, Pelabuhan Ratu atau ke Muara Angke, untuk menutupi pesanan yang selama ini kami terima dari pedagang pasar," katanya.
Ia menjelaskan, kenaikan harga berbagai jenis ikan mencapai Rp5000 perkilogram karena minimnya hasil tangkapan dan langkanya ikan yang diinginkan pelangan seperti tuna, salmon dan kakap merah yang harganya berubah-ubah setiap kali belanja.
"Untuk hari ini, kami masih bisa menjual tuna ke pelangan Rp45 ribu perkilogram, salmon diangka Rp40 ribu perkilogram dan kakap merah diatas Rp50 ribu perkilogram. Belum tentu harga masih tetap ketika belanja sore ini," katanya.
Hal senada terucap dari sejumlah nelayan di pantai selatan Cianjur, meskipun harga ikan diterima dengan cukup tinggi, namun tidak diimbangi dengan hasil tangkapan yang minim sejak dua bulan terakhir.
"Sekali melaut biasanya kami bisa mendapatkan ratusan kilogram ikan sesuai pesanan pedagang. Saat ini, hasil tangkapan hanya cukup untuk menutupi operasional dan belanja rumah sehari-hari," kata Roroh (55).
Dia dan ratusan nelayan lainnya di pantai tersebut, berharap badai dan cuaca buruk segera berlalu dan gelombang di dasar laut menurun agar ikan yang menjadi penghidupan mereka dapat mudah ditangkap dan tidak perlu melaut sampai ke tengah.
Baca juga: Harga ikan asin di Cianjur melambung
Baca juga: Hujan badai sebabkan hasil tangkapan nelayan Pantai Selatan Cianjur menurun tajam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019