Cirebon (ANTARA) - Sebanyak 85 Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) di Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan bantuan berupa ayam, pakan dan kandang dari Kementerian Pertanian (Kementan) upaya untuk meningkatkan keahlian.
"Cirebon ada 85 KSTM yang kita bantu dan ini merupakan tiga terbanyak penerima bantuan di Jawa Barat," kata Kepala Badan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Momon Rusmono di Cirebon, Sabtu.
Momon mengatakan KSTM merupakan wadah pembelajaran di bidang pertanian untuk santri tani khususnya budidaya beternak ayam di Pondok Pesantren.
Setiap KSTM ujar Momon, terdiri dari 20-30 santri yang akan dibantu budidaya ayam sebanyak 500 ekor, kandang dan pakan, kemudian para santri juga dibekali ilmu serta pemasarannya.
"Melalui KSTM diharapkan para santri tani dapat belajar budidaya ternak ayam melalui pendekatan kelompok," tuturnya.
Momon menambahkan pada tahun 2019 ini merupakan tahun gerakan pembangunan sumber daya manusia pertanian untuk menuju lumbung pangan dunia tahun 2045.
Baca juga: Mentan: satu juta ekor ayam untuk santri seluruh indonesia
Dan salah satu poin pokok dari gerakan itu, yaitu menumbuhkan minat santri dalam bidang berternak ayam yang merupakan program dari Kementan.
"Santri ini diharapkan tidak hanya aktif Agama tapi juga mempunyai keahlian lainnya yaitu berternak ayam, agar ketika terjun ke masyarakat sudah mempunyai modal usaha," ujarnya.
Dia menuturkan program KSTM yang dilakukan oleh Kementan pada tahun 2019 ini menyasar kepada 4.000 kelompok santri yang berada di seluruh Indonesia.
"Kalau program ini berhasil, maka akan kita kembangkan lagi kebeberapa program lainnya," katanya.
Baca juga: Kementan akan bentuk 850 kelompok santri tani milenial di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Cirebon ada 85 KSTM yang kita bantu dan ini merupakan tiga terbanyak penerima bantuan di Jawa Barat," kata Kepala Badan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Momon Rusmono di Cirebon, Sabtu.
Momon mengatakan KSTM merupakan wadah pembelajaran di bidang pertanian untuk santri tani khususnya budidaya beternak ayam di Pondok Pesantren.
Setiap KSTM ujar Momon, terdiri dari 20-30 santri yang akan dibantu budidaya ayam sebanyak 500 ekor, kandang dan pakan, kemudian para santri juga dibekali ilmu serta pemasarannya.
"Melalui KSTM diharapkan para santri tani dapat belajar budidaya ternak ayam melalui pendekatan kelompok," tuturnya.
Momon menambahkan pada tahun 2019 ini merupakan tahun gerakan pembangunan sumber daya manusia pertanian untuk menuju lumbung pangan dunia tahun 2045.
Baca juga: Mentan: satu juta ekor ayam untuk santri seluruh indonesia
Dan salah satu poin pokok dari gerakan itu, yaitu menumbuhkan minat santri dalam bidang berternak ayam yang merupakan program dari Kementan.
"Santri ini diharapkan tidak hanya aktif Agama tapi juga mempunyai keahlian lainnya yaitu berternak ayam, agar ketika terjun ke masyarakat sudah mempunyai modal usaha," ujarnya.
Dia menuturkan program KSTM yang dilakukan oleh Kementan pada tahun 2019 ini menyasar kepada 4.000 kelompok santri yang berada di seluruh Indonesia.
"Kalau program ini berhasil, maka akan kita kembangkan lagi kebeberapa program lainnya," katanya.
Baca juga: Kementan akan bentuk 850 kelompok santri tani milenial di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019