Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan Indonesia akan hebat dan bisa menjadi negara adidaya di dunia apabila kompak dan bersatu.
"Tidak saling mencari perbedaan satu sama lain di atas persamaan yang ada, karena hal itu bisa menjadi bibit perpecahan," kata Gubernur Emil, sapaan akrabnya, pada acara Silaturahmi Kamtibmas Kapolri dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat.
Dia menjelaskan, negara ini akan luar biasa, negara ini akan hebat, tidak bisa dikalahkan apabila kita memegang teguh kekompakan dan persatuan.
"Tapi kalau kita sering mencari perbedaan di antara persamaan, mencari celah-celah yang beda di antara yang sama, itulah bibit-bibit perpecahan," kata Emil.
Emil mengajak semua pihak menjaga serta mensyukuri nikmat kehidupan berbangsa dan bernegara melalui lisan dan pikiran.
"Oleh karena itu, pada kesempatan ini kita dijaga nikmat berbangsa dan bernegara oleh Allah SWT. Kita jaga lisan kita, sejarah sudah membuktikan pemimpin yang cedera lisannya bisa membuat cerai berai bangsanya. Kita harus jaga sejak dari pikiran kita," ujarnya.
Di hadapan Kepala Kepolisan Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian, Emil juga memastikan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika & UUD 1945 tegak di bumi Jawa Barat.
Menurut dia, dulu para ulama berijtihad dengan pendiri bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai ijab kabul dan kesepakatan akad untuk mewujudkan keluarga dengan nama Indonesia.
Kalau akad itu diganggu oleh generasi-generasi berikut, kami tidak yakin NKRI ini bisa bertahan, kecuali kita menjaga akad atau niat baik yang sudah dihadirkan dengan yang namanya Pancasila, tutur Emil.
"Oleh karena itu, Pak Kapolri tidak usah khawatir, Pak, saya Gubernur Jawa Barat akan di depan memastikan Pancasila tegak, NKRI tegak, Bhinneka Tinggal Ika tegak, Undang Undang Dasar 1945 tegak," lanjutnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk menjaga Indonesia dan Jawa Barat, terlebih menjelang Pilpres dan Pileg 2019. Hal itu bisa dilakukan melalui berbagai upaya keamanan.
"Kita harus jaga Indonesia dan Jawa Barat. Terjadinya kontestasi politik ini harus terjadi dalam keadaan damai dan harus selesai dalam keadaan aman dan damai juga. Itu adalah syarat penting bagi kita," kata Tito.
"Kita harus rawat dengan menciptakan upaya-upaya keamanan. Kita buat agar kontestasi di April ini sebagai pesta demokrasi. Ini harus kita rawat dan kita desain Jawa Barat dan Indonesia, sehingga muncul suasana pesta (demokrasi) bukan suasana yang menakutkan," katanya.
Tito pun optimis Pilpres dan Pileg 2019 akan berlangsung aman dan damai. Terlebih Jawa Barat memiliki modal tersebut, karena menurut Tito, Jabar mempunyai pengalaman melaksanakan pemilu secara kondusif, aman dan damai.
Insya Allah kita optimistis penyelenggaraan Pemilu 2019 akan berlangsung aman dan damai.
"Saya juga mengimbau gunakan hak pilih, tapi kita harus tetap jaga, Jawa Barat harus aman, damai, tenang," katanya.
Baca juga: Kapolri: Jabar harus tetap kondusif jelang pemilu
Pada kesempatan yang sama, Kapolri juga meresmikan Masjid Al Amman yang terletak di belakang perkantoran Mapolda Jawa Barat.
Masjid yang berada di atas lahan seluas 4.000 meter persegi ini menelan anggaran pembangunan hingga Rp17 miliar lebih dan bisa menampung sekitar 2.000 orang.
Tito berharap masjid tersebut bisa meningkatkan keimanan dan spiritualitas anggota Polri khususnya yang ada di Polda Jabar. Dengan begitu anggota Polri mampu mengendalikan diri, agar kewenangan dan senjata yang ada tidak disalahgunakan untuk mengganggu masyarakat.
"Ini (Masjid Al Amman) bisa menjadi sarana untuk memperkuat spiritual anggota kepolisian khususnya di Polda Jawa Barat," kata dia.
Baca juga: Polri serahkan rekaman komunikasi Nuryanto dan 2 terduga pelaku mutilasi
Baca juga: Polri gandeng Interpol usut kasus mutilasi di Malaysia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Tidak saling mencari perbedaan satu sama lain di atas persamaan yang ada, karena hal itu bisa menjadi bibit perpecahan," kata Gubernur Emil, sapaan akrabnya, pada acara Silaturahmi Kamtibmas Kapolri dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat.
Dia menjelaskan, negara ini akan luar biasa, negara ini akan hebat, tidak bisa dikalahkan apabila kita memegang teguh kekompakan dan persatuan.
"Tapi kalau kita sering mencari perbedaan di antara persamaan, mencari celah-celah yang beda di antara yang sama, itulah bibit-bibit perpecahan," kata Emil.
Emil mengajak semua pihak menjaga serta mensyukuri nikmat kehidupan berbangsa dan bernegara melalui lisan dan pikiran.
"Oleh karena itu, pada kesempatan ini kita dijaga nikmat berbangsa dan bernegara oleh Allah SWT. Kita jaga lisan kita, sejarah sudah membuktikan pemimpin yang cedera lisannya bisa membuat cerai berai bangsanya. Kita harus jaga sejak dari pikiran kita," ujarnya.
Di hadapan Kepala Kepolisan Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian, Emil juga memastikan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika & UUD 1945 tegak di bumi Jawa Barat.
Menurut dia, dulu para ulama berijtihad dengan pendiri bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai ijab kabul dan kesepakatan akad untuk mewujudkan keluarga dengan nama Indonesia.
Kalau akad itu diganggu oleh generasi-generasi berikut, kami tidak yakin NKRI ini bisa bertahan, kecuali kita menjaga akad atau niat baik yang sudah dihadirkan dengan yang namanya Pancasila, tutur Emil.
"Oleh karena itu, Pak Kapolri tidak usah khawatir, Pak, saya Gubernur Jawa Barat akan di depan memastikan Pancasila tegak, NKRI tegak, Bhinneka Tinggal Ika tegak, Undang Undang Dasar 1945 tegak," lanjutnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk menjaga Indonesia dan Jawa Barat, terlebih menjelang Pilpres dan Pileg 2019. Hal itu bisa dilakukan melalui berbagai upaya keamanan.
"Kita harus jaga Indonesia dan Jawa Barat. Terjadinya kontestasi politik ini harus terjadi dalam keadaan damai dan harus selesai dalam keadaan aman dan damai juga. Itu adalah syarat penting bagi kita," kata Tito.
"Kita harus rawat dengan menciptakan upaya-upaya keamanan. Kita buat agar kontestasi di April ini sebagai pesta demokrasi. Ini harus kita rawat dan kita desain Jawa Barat dan Indonesia, sehingga muncul suasana pesta (demokrasi) bukan suasana yang menakutkan," katanya.
Tito pun optimis Pilpres dan Pileg 2019 akan berlangsung aman dan damai. Terlebih Jawa Barat memiliki modal tersebut, karena menurut Tito, Jabar mempunyai pengalaman melaksanakan pemilu secara kondusif, aman dan damai.
Insya Allah kita optimistis penyelenggaraan Pemilu 2019 akan berlangsung aman dan damai.
"Saya juga mengimbau gunakan hak pilih, tapi kita harus tetap jaga, Jawa Barat harus aman, damai, tenang," katanya.
Baca juga: Kapolri: Jabar harus tetap kondusif jelang pemilu
Pada kesempatan yang sama, Kapolri juga meresmikan Masjid Al Amman yang terletak di belakang perkantoran Mapolda Jawa Barat.
Masjid yang berada di atas lahan seluas 4.000 meter persegi ini menelan anggaran pembangunan hingga Rp17 miliar lebih dan bisa menampung sekitar 2.000 orang.
Tito berharap masjid tersebut bisa meningkatkan keimanan dan spiritualitas anggota Polri khususnya yang ada di Polda Jabar. Dengan begitu anggota Polri mampu mengendalikan diri, agar kewenangan dan senjata yang ada tidak disalahgunakan untuk mengganggu masyarakat.
"Ini (Masjid Al Amman) bisa menjadi sarana untuk memperkuat spiritual anggota kepolisian khususnya di Polda Jawa Barat," kata dia.
Baca juga: Polri serahkan rekaman komunikasi Nuryanto dan 2 terduga pelaku mutilasi
Baca juga: Polri gandeng Interpol usut kasus mutilasi di Malaysia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019