Cirebon (Antaranews Jabar) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, sampah yang berada di tepi pantai itu sangat memprihatinkan, di mana per satu meter perseginya bisa mencapai 106 Kg dan ini membutuhkan penanganan yang terus berkelanjutan.

"Sampah yang berada di tepi pantai per satu meter persegi ada 106 Kg, ini cukup menjadikan prihatin," katanya di Cirebon saat memperingati Hari Sampah, Jumat.

Menurut dia, dengan kondisi tersebut seharusnya semua bergerak, karena tidak bisa ditangani secara sendiri. Untuk itu Pemerintah Pusat, Daerah, perusahaan, baik swasta maupun negeri dan masyarakat semua harus menjaga lingkungan.

Terutama dari masalah sampah laut yang saat ini sudah menjadi perhatian internasional. Indonesia juga menjadi perhatian tersendiri dari dunia internasional.

"Kalau kita melihat perkembangannya sampai sekarang, khususnya masalah sampah di laut itu sudah menjadi masalah internasional dan dalam kaitan itu mata internaional tertuju kepada Indonesia," ujarnya.

Dia mengemukakan, semua harus bersama-sama menjadikan sampah itu sebagai masalah yang serius dan bekerja sama dalam rangka membersihkan sampah-sampah, khususnya di masing-masing lingkungan.

Khusus sampah laut sendiri, kata Siti, terbanyak itu datang dari daratan yaitu melalui sungai-sungai yang mengarah ke muara. Namun setelah dilakukan penelitian ITB sampah itu juga datang dari perairan internasioanl.

"Persoalannya adalah 80 persen dari pencemaran sampah plastik di laut itu datangnya dari daratan, yaitu melalui sungai-sungai, meskipun sudah ada penelitian dari ITB pada 2018 bahwa ada juga sampah plastik yang terbawa dari arus laut internasional yaitu di Asia Timur turun ke Indonesia," katanya. 

Baca juga: Cirebon tuan rumah Hari Peduli Sampah Nasional

Baca juga: Sampah di Garut akan dikelola oleh Korsel dan Jepang


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019