Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan pihaknya akan membuat program "Saudagar Jabar" untuk memaksimalkan berbagai peluang ekonomi yang ada di Jawa Barat dengan menjadikan Kamar Dagang dan Industri sebagai mitra utama program ini.
"Provinsi punya program Saudagar Jabar. Itu adalah komitmen kami agar peluang-peluang ekonomi di Jawa Barat ini didahulukan kepada pengusaha-pengusaha di Kadin Jawa Barat," ujar Gubernur Emil dalam siaran persnya, Kamis.
Hari ini Gubernur Emil membuka Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kadin Jawa Barat 2019 di Kabupaten Cirebon.
Ia mengatakan program ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Selain itu, dunia usaha juga bisa terlibat dalam menekan masalah ketimpangan yang selama ini menjadi kendala utama pembangunan.
"Jadi, insya Allah dengan komitmen saya sebagai gubernur, pertumbuhan akan semakin maju. Kadin Jabar juga akan makin maju sebagai mitra dengan program-program dan ketimpangan di Jawa Barat akan kita hilangkan," katanya.
Untuk itu, dalam sambutannya Emil menekankan ada lima langkah yang dilakukan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi ketimpangan.
Kelima langkah tersebut diantaranya memaksimalkan pembangunan infrastruktur, Pengembangan pusat industri baru, Peningkatan komoditas perdagangan, Pengembangan kawasan destinasi wisata, serta Pembangunan Jawa Barat sebagai provinsi digital.
Salah satu yang Gubernur Emil tekankan pada kesempatan ini, yaitu pengembangan kawasan atau pusat industri baru.
Oleh karena itu, untuk kedepannya pusat pertumbuhan di Jawa Barat ada di kawasan segitiga Kertajati-Patimban-Cirebon.
"Kita sudah mendeklarasikan tadi, bahwa pertumbuhan masa depan Jawa Barat di segitiga Patimban-Kertajati-Cirebon. Jadi, nanti wilayah paling maju, paling futuristik, paling luar biasa ada di segi tiga daerah itu," kata Emil.
Gubernur mengemukakan bahwa semua industri padat karya bakal dipusatkan di daerah segitiga Kertajati-Patimban-Cirebon, sehingga tidak terpencar-pencar lagi di seluruh Jawa Barat.
"Hari ini industri padat karya banyak pindah karena urusan upah. Kita akan tahan supaya tidak pindah ke Jawa Tengah atau Vietnam dengan menyediakan tempat yang cocok, memadai di zona ini," lanjut dia.
Baca juga: Lulusan SMA dominasi pengangguran di Jabar
Baca juga: Pemprov Jabar diminta bangun SLB di Cianjur selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Provinsi punya program Saudagar Jabar. Itu adalah komitmen kami agar peluang-peluang ekonomi di Jawa Barat ini didahulukan kepada pengusaha-pengusaha di Kadin Jawa Barat," ujar Gubernur Emil dalam siaran persnya, Kamis.
Hari ini Gubernur Emil membuka Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kadin Jawa Barat 2019 di Kabupaten Cirebon.
Ia mengatakan program ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
Selain itu, dunia usaha juga bisa terlibat dalam menekan masalah ketimpangan yang selama ini menjadi kendala utama pembangunan.
"Jadi, insya Allah dengan komitmen saya sebagai gubernur, pertumbuhan akan semakin maju. Kadin Jabar juga akan makin maju sebagai mitra dengan program-program dan ketimpangan di Jawa Barat akan kita hilangkan," katanya.
Untuk itu, dalam sambutannya Emil menekankan ada lima langkah yang dilakukan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi ketimpangan.
Kelima langkah tersebut diantaranya memaksimalkan pembangunan infrastruktur, Pengembangan pusat industri baru, Peningkatan komoditas perdagangan, Pengembangan kawasan destinasi wisata, serta Pembangunan Jawa Barat sebagai provinsi digital.
Salah satu yang Gubernur Emil tekankan pada kesempatan ini, yaitu pengembangan kawasan atau pusat industri baru.
Oleh karena itu, untuk kedepannya pusat pertumbuhan di Jawa Barat ada di kawasan segitiga Kertajati-Patimban-Cirebon.
"Kita sudah mendeklarasikan tadi, bahwa pertumbuhan masa depan Jawa Barat di segitiga Patimban-Kertajati-Cirebon. Jadi, nanti wilayah paling maju, paling futuristik, paling luar biasa ada di segi tiga daerah itu," kata Emil.
Gubernur mengemukakan bahwa semua industri padat karya bakal dipusatkan di daerah segitiga Kertajati-Patimban-Cirebon, sehingga tidak terpencar-pencar lagi di seluruh Jawa Barat.
"Hari ini industri padat karya banyak pindah karena urusan upah. Kita akan tahan supaya tidak pindah ke Jawa Tengah atau Vietnam dengan menyediakan tempat yang cocok, memadai di zona ini," lanjut dia.
Baca juga: Lulusan SMA dominasi pengangguran di Jabar
Baca juga: Pemprov Jabar diminta bangun SLB di Cianjur selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019