Jakarta (Antaranews Jabar) - Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno menyoroti rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta penentuan direktur utama serta direksi Bank BJB.

Legislator asal PDI Perjuangan itu mengharapkan para kandidat yang terpilih sebagai direktur utama serta direksi Bank BJB mempunyai integritas, kompetensi dan rekam jejak serta reputasi yang baik di sektor perbankan nasional.

"Integritas, kompetensi dan rekam jejak reputasi, menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan direksi. Terlebih lagi untuk sebuah bank yang sedang berusaha masuk kategori papan atas," kata Hendrawan dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mengharapkan tidak ada upaya manipulatif atau "permainan uang" yang tidak sesuai dengan tata kelola berlaku dalam pemilihan agar figur terpilih benar-benar sesuai dengan kriteria untuk memajukan Bank BJB.

"Nanti kami tanyakan kepada OJK. Yang jelas, perilaku dan kesalahan manajemen seperti itu tidak dapat ditolerir dan harus ditindak tegas," katanya.

Baca juga: DPRD tekankan azas keterbukaan dalam seleksi calon direksi Bank BJB

Sebelumnya, sebanyak 11 calon direktur utama dan direksi Bank BJB telah mengikuti tes wawancara, kompetensi teknis maupun assesment pada 31 Januari-1 Febuari 2019 di Bandung, Jawa Barat. 

Sejumlah tes ini diikuti oleh para tokoh di sektor perbankan seperti Eria Desomsoni, Irfandy Gustari, Anwar Harsono, Fahmi Radio, Masa Pakalis Lingga, Rio Lanisier, Hanawijaya, Taufik Hakim, Tedi Setiawan, Yusuf Saadudin dan Agus Maulana.

Menurut rencana PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk akan melakukan RUPS tahunan untuk menetapkan direktur utama dan direksi baru pada Maret 2019. 

Baca juga: OJK tidak permasalahkan perubahan AD/ART Bank BJB terkait calon direksi

Baca juga: Pendaftaran direksi Bank BJB dikritik Fraksi Nasdem

 

Pewarta: Satyagraha

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019