Bandung (Antaranews Jabar) - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam kunjungannya di Bandung menyempatkan diri melihat pameran foto di galeri Antara Biro Jabar di Jalan Braga no. 25, Sabtu.
TGB yang hadir bersama pengurus alumni Universitas Al Azhar Mesir dan kolega menyatakan sangat mengenal Antara dan mengapresiasi karya kualitas fotografinya.
Semasa menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ia memperhatikan berita Antara bisa dipercaya dan selalu berpesan wartawan Antara bisa ikut dalam kegiatannya.
Sementara itu kehadirannya di Ibukota Jawa Barat ini, ia mengungkapkan, pihaknya berkunjung ke sejumlah tempat dan legislator dari Partai Golkar.
Mantan Gubernur NTB itu juga sempat bertemu Gubernur Ridwan Kamil dan sama-sama menyatakan pentingnya memerangi hoaks (berita bohong) yang ikut bersama arus deras informasi, serta menyebarkan keberagamaan yang moderat melalui Islam Wasathiyah (Islam Tengah).
"Saya dipesankan 'Grand Syaikh Al Azhar' agar ikut merawat Islam Wasathiyah di Indonesia," katanya.
Zainul Majdi mengatakan, dalam Islam wasathiyah, keberagamaan ummat tidak dengan jalan kekerasan atau mudah mengkafir-kafirkan atau menyesat-nyesatkan kelompok ummat Islam lainnya. Tapi Islam yang diajarkan dengan cara moderat, dan memberi manfaat pada orang banyak, sehingga Islam yang diterapkan memberi rahmat bagi seluruh semesta (rahmatan lil'alamin).
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyeberangi Jalan Braga seusai mengunjungi pameran foto ARKE di Galeri Foto Antara Jabar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/1/2019). Kunjungan TGB Zainul Majdi tersebut dilakukan dalam rangka mengapresiasi karya foto pewarta Antara Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
TGB juga mengaku khawatir dengan makin banyaknya hoaks, apalagi menjelang Pilpres ini. Seharusnya seorang Muslim harus mencek setiap informasi yang datang, dan tidak langsung menyebarkannya.
"Informasi harus dicek kebenarannya. Tabayyun-lah," katanya.
Ia juga selalu siap meluruskan berita salah atau bohong (hoaks) yang bersliweran menjelang Pilpres ini, karena tidak sehat bagi kehidupan sosial dan berkebangsaan, serta akan terus menjaga kerukunan ummat.
