Bandung (Antaranews Jabar) - Aksi tutup mulut yang dilakukan sejumlah mahasiswa warnai acara orasi ilmiah dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di Universitas Islam Bandung, Sabtu.
Para mahasiwa yang mengenakan jas almamater biru muda menutup mulutnya dengan selotip hitam. Kejadian itu terjadi saat Wapres, pejabat pemerintahan, dan senat kampus meninggalkan ruang sidang terbuka.
Saat Rektor Unisba meninggalkan ruang sidang, salah satu mahasiswa berteriak "Unisba", namun pihak keamanan kampus beserta Paspampres langsung mengamankan mereka.
Kejadian pun berlangsung panas, para mahasiswa terlihat diinterogasi dan dibawa ke salah satu ruangan oleh pihak keamanan.?
Gesekan pun tak hanya terjadi antara petugas keamanan dengan mahasiwa, pewarta dari sejumlah media bersitegang dengan pihak keamanan kampus dan Paspampres karena tidak diperbolehkan meliput aksi tersebut.
"Mas-mas gak boleh motret, ini SOP-nya. Silakan keluar kalau selesai," ujar salah satu pihak keamanan kampus.
Saat akan memotret, pihak keamanan kampus dan Paspampres mencoba menutupi akses wartawan. Bahkan kamera salah satu wartawan berusaha direbut oleh pihak keamanan.
"Kita juga sama-sama kerja, kita dilindungi undang-undang," teriak salah satu wartawan.
Usai kejadian tersebut suasana sedikit mencair dan pihak keamanan tidak terlalu memperketat penjagaan di sekitar aksi mahasiswa. AKibat kejadian tersebut, sesi wawancara dengan Wapres pun dibatalkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Para mahasiwa yang mengenakan jas almamater biru muda menutup mulutnya dengan selotip hitam. Kejadian itu terjadi saat Wapres, pejabat pemerintahan, dan senat kampus meninggalkan ruang sidang terbuka.
Saat Rektor Unisba meninggalkan ruang sidang, salah satu mahasiswa berteriak "Unisba", namun pihak keamanan kampus beserta Paspampres langsung mengamankan mereka.
Kejadian pun berlangsung panas, para mahasiswa terlihat diinterogasi dan dibawa ke salah satu ruangan oleh pihak keamanan.?
Gesekan pun tak hanya terjadi antara petugas keamanan dengan mahasiwa, pewarta dari sejumlah media bersitegang dengan pihak keamanan kampus dan Paspampres karena tidak diperbolehkan meliput aksi tersebut.
"Mas-mas gak boleh motret, ini SOP-nya. Silakan keluar kalau selesai," ujar salah satu pihak keamanan kampus.
Saat akan memotret, pihak keamanan kampus dan Paspampres mencoba menutupi akses wartawan. Bahkan kamera salah satu wartawan berusaha direbut oleh pihak keamanan.
"Kita juga sama-sama kerja, kita dilindungi undang-undang," teriak salah satu wartawan.
Usai kejadian tersebut suasana sedikit mencair dan pihak keamanan tidak terlalu memperketat penjagaan di sekitar aksi mahasiswa. AKibat kejadian tersebut, sesi wawancara dengan Wapres pun dibatalkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018