Bandung (Antaranews Jabar) - Tim nasional Indonesia yang berlaga di ajang Homeless World Cup (HWC) 2018, di Meksiko, melaju ke babak 16 besar setelah menjadi "runner up" Grup F.
Timnas Indonesia yang diwakili Rumah Cemara di ajang HWC tersebut, mampu memenangi tiga laga dari empat pertandingan babak penyisihan. Di grup F, Indonesia tergabung bersama Polandia, Kroasia, dan Denmark.
Tim asuhan Aulia Rahman itu sukses mengandaskan Kroasia dengan skor 5-2 dan menutup babak kualifikasi dengan kemenangan adu penalti 8-7 (5-5) atas Denmark. Indonesia hanya kalah dari Polandia lewat adu penalti.
Posisi itu memuluskan jalan tim Indonesia ke babak selanjutnya. Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan panitia, Indonesia akan menghadapi Skotlandia, pemuncak grup D, serta Brazil pemuncak grup C.
"Semoga saja cuaca saat menghadapi Skotlandia dan Brazil lebih baik karena hujan dan suhu dingin berdampak pada permainan tim. Pergerakan bola lebih lambat, pemain juga lebih berhati-hati di lapangan karena licin," ujar Aulia dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Bandung, Kamis.
Menurut dia, ada sejumlah catatan yang harus diperbaiki timnya, seperti lambatnya transisi dari menyerang ke bertahan serta konsentrasi yang cepat menurun.
"Kami minta agar pemain tetap tenang tidak panik saat diserang," kata dia.
Setelah lolos sebagai runner up grup F, Indonesia akan melawan Skotlandia dan Brazil. Apabila menang melawan kedua tim tersebut, langkah Indonesia untuk masuk ke babak delapan besar HWC 2018 terbuka lebar.
"Kami fokus menyelesaikan satu pertandingan yang ada di depan dulu," kata Aulia.
Kejuaraan HWC diadakan pertama pada tahun 2003 di Graz, Austria, untuk memperbaiki permasalahan sosial terkait ketunawismaan, termasuk di dalamnya permasalahan, seperti konsumsi narkoba, HIV-AIDS, kemiskinan, dan kurangnya akses pendidikan.
Kejuaraan HWC diadakan setiap tahun, sebuah kompetisi sepak bola internasional, yang mempersatukan lebih dari 300.000 orang yang punya permasalahan terkait ketunawismaan dan termarginalkan secara sosial.
Kejuaraan ini menjadi media untuk mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup dan mewakili negaranya serta mengubah kehidupannya.
HWC didukung oleh lembaga besar seperti UEFA, FIFPro, Uni Eropa, dan lainnya.
Selain itu, dalam perjalanannya, HWC telah melahirkan Ambassador yang membantu mengusung tema perubahan sosial terkait tunawisma, seperti Eric Cantona, Didier Drogba, Rio Ferdinand, aktor Hollywood Colin Farrel dan penulis novel Trainspotting, Irvine Welsh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Timnas Indonesia yang diwakili Rumah Cemara di ajang HWC tersebut, mampu memenangi tiga laga dari empat pertandingan babak penyisihan. Di grup F, Indonesia tergabung bersama Polandia, Kroasia, dan Denmark.
Tim asuhan Aulia Rahman itu sukses mengandaskan Kroasia dengan skor 5-2 dan menutup babak kualifikasi dengan kemenangan adu penalti 8-7 (5-5) atas Denmark. Indonesia hanya kalah dari Polandia lewat adu penalti.
Posisi itu memuluskan jalan tim Indonesia ke babak selanjutnya. Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan panitia, Indonesia akan menghadapi Skotlandia, pemuncak grup D, serta Brazil pemuncak grup C.
"Semoga saja cuaca saat menghadapi Skotlandia dan Brazil lebih baik karena hujan dan suhu dingin berdampak pada permainan tim. Pergerakan bola lebih lambat, pemain juga lebih berhati-hati di lapangan karena licin," ujar Aulia dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Bandung, Kamis.
Menurut dia, ada sejumlah catatan yang harus diperbaiki timnya, seperti lambatnya transisi dari menyerang ke bertahan serta konsentrasi yang cepat menurun.
"Kami minta agar pemain tetap tenang tidak panik saat diserang," kata dia.
Setelah lolos sebagai runner up grup F, Indonesia akan melawan Skotlandia dan Brazil. Apabila menang melawan kedua tim tersebut, langkah Indonesia untuk masuk ke babak delapan besar HWC 2018 terbuka lebar.
"Kami fokus menyelesaikan satu pertandingan yang ada di depan dulu," kata Aulia.
Kejuaraan HWC diadakan pertama pada tahun 2003 di Graz, Austria, untuk memperbaiki permasalahan sosial terkait ketunawismaan, termasuk di dalamnya permasalahan, seperti konsumsi narkoba, HIV-AIDS, kemiskinan, dan kurangnya akses pendidikan.
Kejuaraan HWC diadakan setiap tahun, sebuah kompetisi sepak bola internasional, yang mempersatukan lebih dari 300.000 orang yang punya permasalahan terkait ketunawismaan dan termarginalkan secara sosial.
Kejuaraan ini menjadi media untuk mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup dan mewakili negaranya serta mengubah kehidupannya.
HWC didukung oleh lembaga besar seperti UEFA, FIFPro, Uni Eropa, dan lainnya.
Selain itu, dalam perjalanannya, HWC telah melahirkan Ambassador yang membantu mengusung tema perubahan sosial terkait tunawisma, seperti Eric Cantona, Didier Drogba, Rio Ferdinand, aktor Hollywood Colin Farrel dan penulis novel Trainspotting, Irvine Welsh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018