Cianjur (Antaranews Jabar) - Ribuan petani Kolam Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat, berunjukrasa ke Kantor DPRD Cianjur, terkait penertiban KJA di kawasan itu.

Pasalnya sejak beberapa bulan terakhir ribuan KJA yang masih produktif milik warga sekitar Waduk Jangari, ikut digusur seiring berjalannya program Citarum Harum yang awalnya hanya menertikan KJA yang tidak produktif.

"Kami disini ingin mengadukan nasib pada wakil rakyat agar tidak ada penertiban dan menghentikan yang sedang berjalan saat ini. Kami minta dewan memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi rakyat, terutama para petani KJA," kata Hendrawan koordinasi aksi di Cianjur, Rabu.

Dia menjelaskan peatni terutama warga lokal sedang berkembang dalam menernakan ikan di KJA until menghidupi keluarganya, namun dengan adanya penertiban, banyak petani lokal yang kehilangan mata pencaharian dan menganggur.

Bahkan petani merasa diintimidasi satgas yang bekerja di luar dari komitmen yang seharusnya hanya KJA tidak aktif yang ditertibkan, tetapi realisasinya KJA aktif milik petani lokal pun turut kena penertiban. Sehingga mereka juga meminta satgas menghentikan penertiban.

"Apa yang disosialisasikan dengan realisasi itu tidak sesuai, sampai Hari ini sekitar 7.000 KJA yang ditertibkan, dari total 10 ribu KJA milik petani lokal. Kami lagi-lagi terusir dari lahan yang selama ini menjadi ladang usaha kami," jelasnya.

Petani akan mendesak anggota dewan untuk memperjuangkan tuntutan mereka segera dikabulkan dengan ancaman jika tidak kunjung dipenuhi, mereka akan terus mempertahankan KJA dan memperjuangkan aspirasinya hingga ke provinsi dan pusat. 

"Semua kami lakukan demi keberlangsungan hidup petani yang mengandalkan hidup dari jaring apung. Kasihan mereka yang punya 4 atau lima KJA tapi ikut ditertibkan, dari mana mereka mau hidup karena penertiban tanpa solusi," katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018