Bandung (Antara) - Kepolisian Daerah Jawa Barat menerjunkan ratusan personel sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana alam menyusul rentetan peristiwa alam yang terjadi di berbagai wilayah.

"Personel siaga 753 personel Polda Jabar dan masing-masing polres 166 personel. Sebarannya semua titik yang terkena dampak bencana," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Selasa.

Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai kejadian bencana alam melanda Jawa Barat, seperti banjir di Kabupaten Bandung, Pangandaran, Cianjur, kemudian longsor dan jembatan runtuh di Tasikmalaya.

Rentetan bencana alam itu membuat Polda Jabar membentuk tim satuan tugas (satgas) yang terdiri atas empat satuan, yakni satgas SAR yang bekerja sama dengan Basarnas, satgas bantuan untuk evakuasi korban, satgas medis, dan satgas bantuan umum.

"Kalau ada yang menghambat arus lalu lintas, nanti dari Direktorat Lalu Lintas atau satlantas yang bertugas melakukan rekayasa jalan dan berkoordinasi dengan (dinas) pekerjaan umum untuk evakuasi agar jalan bisa dilalui," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah menetapkan status siaga satu bencana banjir dan longsor memasuki musim penghujan pada akhir 2018 ini.

"Pertama saya sampaikan, kita siaga satu yah urusan hujan ini. Tim sudah `stand by` 24 jam, termasuk yang longsor. Kemungkinan hari Rabu depan saya ke sana (lokasi longsor Gentong atau Naringgul, Cianjur, red.)," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Emil, sapaan akrab Gubernur Ridwan Kamil, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja, terlebih hujan terus mengguyur wilayah Jabar selama beberapa hari terakhir ini.

"Jadi 60 persen bencana hidrologis di Indonesia itu ada di Jabar. Ada dan tidak ada manusia sampai sekarang bencana terjadi. Ada air meluap, longsor, dan lain-lain," kata dia.

 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018