Cianjur (Antaranews Jabar) - Maruarar Sirait anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, menilai tim kampanye calon presiden harus bijak dalam menyikapi berbagai hal dan tidak menghalalkan berbagai cara, termasuk tidak menakut-nakuti seperti "genderuwo".

Bahkan ungkap wakil rakyat yang akan bertarung kembali pada Pileg 2019 dari Dapil III Jabar, Bogor-Cianjur itu, pasangan capres harus berani menindak tegas timnya yang melakukan politik genderuwo.

Pasalnya saat ini, ungkap dia melalui sambungan telepon Selasa, banyak oknum yang melakukan politik hitam, hoaks dan ujaran kebencian pada pasangan calon lawan yang tidak sejalan dengan mereka.

Seharusnya tutur dia, tim kampanye dan relawan masing-masing pasangan calon, lebih baik mengkampanyekan program unggulan yang akan dilakukan untuk rakyat dan negara untuk menarik simpati pemilih.

"Jangan lagi ada oknum baik tim kampanye atau relawan menyebar berita bohong, fitnah, ujaran kebencian dan menakut-nakuti seperti genderuwo," tuturnya.

Dia pun mengimbau warga agar tidak termakan upaya oknum tersebut dan bijak dalam menyikapi berita bohong yang banyak beredar di media sosial, bahkan media resmi yang menyerang Prabowo atau Jokowi.

"Saya meminta pasangan calon, termasuk Jokowi untuk memecat tim kampanye kalau sampai melakukan politik genderuwo sekaligus menyebar hoaks dan ujaran kebencian," ujarnya.

Tim kampanye dan relawan harus santun dan bijaksana saat mempromosikan pasangan calon yang di dukungnya untuk mendapatkan hati pemilih, bukan lagi menakut-nakuti dan menghalakan berbagai cara.

Seperti diberitakan pernyataan Presiden Jokowi terkait politik genderuwo atau cara kampanye menakut-nakuti atau menjelekan pasangan lain, sempat viral dan ditanggapi berbagai kalangan terutama dari kubu pasangan calon Prabowo-Sandi.

Calon Presiden dengan nomor urut satu itu, menegaskan agar poltik genderuwo yang saat ini terjadi harus segera dihentikan.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018