Cirebon (Antaranews Jabar) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan rumah ibadah jangan sampai digunakan untuk menyebar berita-berita bohong atau hoaks, sebarlah ceramah-ceramah yang menyejukkan dan penuh cinta kasih.
"Rumah-rumah ibadah kita, seperti di masjid-masjid, surau dan lainnya untuk betul-betul tidak digunakan menyampaikan berita bohong atau hoaks, fitnah, caci maki, ujaran kebencian," kata Lukman di Cirebon, Senin, saat menutup Festival Tajug.
Dia mengatakan semua harus menjaga ceramah keagamaan di rumah ibadah terhindar dari hoaks, karena itu bukan di tempat yang semestinya.
Karena, kata Lukman, rumah ibadah seharusnya digunakan untuk menebar cinta kasih bukan malah sebaliknya, dan semua juga harus menjaga dengan sepenuh cinta.
"Kita harus menjaga ceramah-ceramah keagamaan kita terhindar dari hoaks, karena menurut saya tidak pada tempatnya untuk menebarkan bentuk-bentuk seperti itu (di rumah ibadah)," ujarnya.
Menurut Lukman, rumah ibadah harus digunakan sebagai tempat untuk menebar pesan perdamaian dan pada peringatan Hari Santri Nasional 2018 ini diberikanlah semboyan "bersama santri damailah negeri ini".
"Itulah mengapa pesan perdamaian menjadi penting dan pada Hari Santri Nasional 2018 ini kita gunakan semboyan bersama santri damailah negeri ini," katanya.
Lukman menambahkan Festival Tajug (Masjid) yang digelar di Cirebon, menggugah semua agar bisa menjaga, merawat dan memelihara Masjid, surau dan lainnya, seperti apa yang dipesankan Sunan Gunung Jati. Isun titip Tajug lan fakir miskin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Rumah-rumah ibadah kita, seperti di masjid-masjid, surau dan lainnya untuk betul-betul tidak digunakan menyampaikan berita bohong atau hoaks, fitnah, caci maki, ujaran kebencian," kata Lukman di Cirebon, Senin, saat menutup Festival Tajug.
Dia mengatakan semua harus menjaga ceramah keagamaan di rumah ibadah terhindar dari hoaks, karena itu bukan di tempat yang semestinya.
Karena, kata Lukman, rumah ibadah seharusnya digunakan untuk menebar cinta kasih bukan malah sebaliknya, dan semua juga harus menjaga dengan sepenuh cinta.
"Kita harus menjaga ceramah-ceramah keagamaan kita terhindar dari hoaks, karena menurut saya tidak pada tempatnya untuk menebarkan bentuk-bentuk seperti itu (di rumah ibadah)," ujarnya.
Menurut Lukman, rumah ibadah harus digunakan sebagai tempat untuk menebar pesan perdamaian dan pada peringatan Hari Santri Nasional 2018 ini diberikanlah semboyan "bersama santri damailah negeri ini".
"Itulah mengapa pesan perdamaian menjadi penting dan pada Hari Santri Nasional 2018 ini kita gunakan semboyan bersama santri damailah negeri ini," katanya.
Lukman menambahkan Festival Tajug (Masjid) yang digelar di Cirebon, menggugah semua agar bisa menjaga, merawat dan memelihara Masjid, surau dan lainnya, seperti apa yang dipesankan Sunan Gunung Jati. Isun titip Tajug lan fakir miskin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018