Bandung (Antaranews Jabar) - Sejumlah akses U-turn atau putar arah di beberapa titik di Kota Bandung ditutup karena kerap menjadi simpul kemacetan.

"Memang ada hambatan-hambatan karena memang terlalu banyak putar arah yang menjadi hambatan," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung, AKBP Agung Reza Pratidina, Selasa.

Salah satu akses putar balik yang ditutup yakni di?Jalan Sentot Alibasyah menuju Dipenogoro. Pihak kepolisian dan dinas perhubungan terpaksa menutup lantaran kendaraan dari arah Sentot Alibasyah kebanyakan memutar arah di Jalan Dipenogoro dan menyebabkan macet.

Saat ini penutupan U-turn masih dalam tahap ujicoba untuk mengevaluasi dampak arus lalu lintas yang terjadi. Apabila menjadi lebih baik maka akan diberlakukan secara permanen.

Akses U-turn lainnya yang akan ditutup yakni di Jalan Ir. H. Djuanda atau Dago. Dari jalan Dago hingga ke Jalan Jajaway terdapat 19 titim U-turn. Titik itulah yang menjadi biang kemacetan di daerah Dago.

"Sebenarnya banyak yang bisa jadi potensi, tapi bertahap. Dikaji dulu mana yang bisa. Ini kita lihat dulu dampaknya apakah menjadi lebih baik atau tidak," kata dia.

Tak hanya penutupan akses U-turn, polisi dan Dishub juga melakukan rekayasa arus lalu lintas yang juga menjadi titik kemacetan.

Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung, Asep Kurnia, mengatakan rekayasa yang dilakukan yaitu di ruas Jalan Sentot Ali Basa, Jalan Dr. Rum-Dr. Susilo, Jalan Supadio-Bandara Husein Sastranagara, Jalan Natuna-Jalan Sunda, dan Jalan Setiabudi.

Jalan Supadio-Lanud, Dishub akan memasang pembatas jalan di jalur setelah rel kereta menuju Jalan Abdurrahman Saleh. Selain itu, akan ada pemasangan tanda dilarang masuk di jalur pintas menuju Jalan Supadio ke arah Jalan Abdurahman Saleh dan sebaliknya.

Dengan begitu, pengguna jalan yang akan menuju ke Jalan Supadio dari Jalan Abdurahman Saleh harus mengitari ke arah Jalan Garuda.

Di wilayah Pasir Kaliki, ada perubahan laju arus di Jalan Dr. Susilo. Semula, Jalan Dr. Susilo menjadi jalur masuk ke Jalan Pasir Kaliki, kini arus tersebut dibalik menjadi lajur dari arah Jalan Pasir Kaliki. Warga yang akan masuk ke Jalan Pasir Kaliki dari arah Jalan Dr. Susilo harus melalui Jalan Dr. Rum.

Lain halnya dengan jalur di Jalan Natuna-Jalan Sunda. Dishub Kota Bandung akan mengalihkan jalur dari Jalan Natuna ke Jalan Sunda melewati Jalan Kartini. Dishub juga akan memasang pembatas jalan di tikungan Jalan Natuna.

Selain itu, pembatas jalan juga akan ditempatkan di Jalan Sentot Alibasa, jalur sisi timur Lapangan Gasibu, tepatnya pada titik ?U-Turn? jalur tersebut. Dengan begitu, warga tidak dapat memutar arah di jalan tersebut, melainkan harus masuk ke Jalan Diponegoro terlebih dahulu.

Perubahan lainnya yaitu di Jalan Setiabudi. Dishub Kota Bandung akan memasang pembatas jalan sepanjang 250 meter. Jalan yang dibatasi mulai dari depan Rumah Mode sampai pertigaan Jalan Karangsari.

"Akan dipasang pembatas mulai dari depan Rumah Mode sampai pertigaan Jalan Karangsari. Dari Jalan Karangsari dilarang belok kanan ke Jalan Setiabudi bawah, hanya belok kiri menuju ke atas," katanya.

Pemberlakukan pengubahan arus lalu lintas di lima titik tersebut karena beradasarkan hasil kajian serta pemantauan Pemerintah Kota Bandung, karena menjadi pusat simpul kemacetan.

"Ruas-ruas tersebut direkayasa karena kerap mengalami konflik lalu lintas," katanya. 
 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018