Cianjur (Antaranews Jabar) - Pemasok sayur mayur di Cianjur, Jawa Barat, merugi hingga puluhan juta rupiah karena harga sejumlah komoditas melambung tinggi.

Meskipun merugi tidak sedikit yang sudah terikat kontrak dengan sejumlah pasar modern besar di wilayah Jabodetabek, tetap memasok barang karena takut didenda atau putus kontrak.

"Kami sudah belasan tahun memasok sayur mayur untuk pasar besar dan modern di Jabotebek, baru kali ini harus menangung kerugian puluhan juta akibat harga melambung tinggi," kata Toni seorang pemasok di Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, Senin.

Ia menjelaskan, kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut telah terjadi sejak tiga pekan yang lalu seperti jahe, kol, timun, jeruk nipis, cabai hijau, dan komoditas lainnya.

Dia menuturkan, harga jahe yang biasanya dibeli dengan harga Rp8.000 per kilogram sekarang menjadi Rp23 ribu per kilogram.

Harga kol dari Rp4.000 menjadi Rp7.000 per kilogram, sedangkan timun yang biasa dibeli Rp7.000 menjadi Rp12 ribu per kilogram.

Kenaikan harga tersebut memberatkan pemasok karena harga jual kembali ke pemesan sudah disepakati dalam kontrak dan tidak bisa dinaikan secara mendadak.

"Melambungnya harga sayuran tersebut karena minimnya stok di tingkat pedagang, hingga petani karena belum masuk muism panen, sekalipun ada harga dan kualitasnya kurang bagus," katanya.

Dia berharap kenaikan harga tersebut, tidak berlangsung lama karena pemasok terancam gulung tikar jika harga tidak sesuai dengan kontrak.
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018