Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil atau Emil bertekad untuk menjadikan Muara Gembong, sebuah kecamatan di Kabupaten Bekasi, yang penduduknya miskin, akses transportasi ke lokasi ini sulit dijangkau dan perekonomiannya terpuruk menjadi sebuah desa peradaban.

"Jadi tolong ditulis ya, saya menitipkan sebuah desa peradaban namanya Muara Gembong," katanya usai memimpin rapim bidang ekonomi di Gedung Sate Bandung, Selasa..

Gubernur mengatakan alasan pihaknya ingin membenahi desa di pinggir pantai di Kabupaten Bekasi itu karena kondisinya sangat memprihatinkan.

"ekonomi lunglai, akses tidak terurus dan dihantui abrasi yang terus menggerus bibir pantai. Muara Gembong ini hancur. Warganya nggak bisa menjadi nelayan karena abrasi. Satu kampung pernah hilang, kan begitu. Jalan ke sananya hancur, orangnya miskin dan sebagainya," ujarnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya telah meminta dinas terkait di Pemprov Jabar untuk mengatasi persoalan di sana bersama-sama dalam waktu satu tahun.

Ia mengatakan Dinas Bina Marga Jabar juga telah diminta memperbaiki jalan Babelan yang menjadi akses utama bersama Pemkab Bekasi.

"Untuk masalah abrasinya diselesaikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, mangrovenya oleh Dinas Kehutanan. Jalur airnya jadi pariwisata, kredit mesranya untuk membangkitkan ekonomi. Rutilahunya diberesin semua hingga nanti wartawan bisa lihat before afternya," katanya

Baca juga: Gubernur Jabar lepas 70 relawan ke Palu

Menurut dia, pembenahan Muara Gembong akan dimulai pada tahun anggaran 2019 dan dirinya berharap Muara Gembong bisa berubah wajah menjadi desa yang lebih beradab.

"Jadi kondisi saat ini, sangat memprihatinkan karena seperti tidak berada di alam modern. Seperti zaman pra kemerdekaan, bukan hanya kumuh, hancur tetapi mereka bertahan di sana," katanya.

Dia menyatakan, apabila pembenahan Muara Gembong tersebut dikerjakan semua pihak dia yakin urusan ini bisa tuntas dalam waktu dua tahun maksimal.

"Perubahan yang dilakukan diharapkan menjadikan Muara Gembong desa yang lebih beradab. Karena pendidikan di sana sangat rendah, jadi warga di sana hanya bisa andelin nelayan. Airnya kena abrasi, perahunya nggak bisa melaut. Akibatnya kemiskinan akut, satu desa itu satu kampung," ujar Gubernur Emil.

Baca juga: Gubernur Jabar prihatin grup gay di Garut
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018