Medan (Antaranews Jabar) - Presiden Joko Widodo mengajak umat Islam membumikan Al Quran, salah satunya melalui ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVII tahun 2018 di Sumatera Utara.

"Agar MTQ ini menjadi suntikan energi untuk membumikan Al Quran dalam dunia nyata sehari-hari bagi Muslim," kata Jokowi dalam pembukaan MTQ Nasional di area Gedung Astaka, Medan, Minggu malam.

Dengan kata lain, Presiden ingin mengajak setiap pihak jangan hanya menjadikan gelaran MTQ sebagai ajang rutin dua tahunan yang hanya sekadar untuk mencari pihak menang dan kalah.

MTQ harus bisa memicu Al Quran menjadi sebab terwujudnya persaudaraan Islam yang berwawasan kebangsaan. "Hati kita seharusnya menjadi damai dengan membaca Al Quran. Kedamaian dan ketenteraman harus harus kita rawat," kata dia.

Melalui MTQ, kepala negara juga mengajak masyarakat terutama umat Islam untuk dapat merenungkan makna Al Quran dan menjalankan petunjuk di dalamnya agar tercipta akhlak yang baik.

Apabila Al Quran diamalkan dengan baik, kata dia, maka kehadiran kitab suci umat Islam itu dapat menjadi sumber kemaslahatan bagi umat dan bangsa Indonesia.

Jokowi mengatakan melalui pembumian nilai-nilai Al Quran juga supaya bisa menekan terjadinya perpecahan di tengah masyarakat, penyebaran informasi palsu atau hoaks, fitnah, caci-mencaci, gesekan sebangsa setanah air dan hal negatif lainnya.

Umat Islam sebagai unsur terbesar bangsa, ujar dia, agar juga bisa menjaga persatuan dan kesatuan yang menjadi modal kemajuan bangsa dan sumber energi Indonesia menuju negara yang sejahtera dan dalam ampunan Tuhan.

"Jangan karena urusan kecil beda pilihan politik, karena ego kita menjadi terpecah. Islam adalah agama 'rahamatan lil'alamin', berkah alam semesta, berkah umat bagsa," tambahnya.

Jokowi yang menggunakan pakaian adat Melayu  berwarna merah itu melakukan pemukulan Begud dan Gondang IX tanda dibukanya acara MTQN XXVII.

Baca juga: Kafilah Jabar siap jadi juara MTQ Nasional 2018

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyebutkan gembira dan bangga Sumut dipercaya sebagai tuan rumah MTQN XVII.

Bagi Sumut, katanya pelaksanaan MTQN adalah momen dan motivasi untuk kerja keras, ikhtiar untuk memberikan kontribusi terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Sumut yang bermartabat.

Dia menyebutkan kesukacitaan MTQN bukan hanya dirasakan umat Islam namun dirasakan umat agama lain.

Dia menerangkan dalam MTQN di Sumut diikuti 1.555 kafilah dari 34 provinsi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pembukaan MTQN di Sumut tertunda sehari karena antusiasme Presiden Jokowi untuk bisa membuka acara itu.

Dia menyebutkan karena manfaat MTQN cukup besar, maka penyelenggaraaan dan hasilnya juga diupayakan semakin berkualitas.

"Pendaftaran dengan 'finger print'  sampai proses penjurian melalui aplikasi digital merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjadikan pelaksanaan dan hasil MTQN berkualutas," jelasnya.

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018