Bandung (Antaranews Jabar) - Bakal calon Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, bercerita mengenai pentingnya tugas tenaga medis kepada 500 wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung di gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Rabu.

"Seorang pekerja di bidang kesehatan, membutuhkan komitmen dan dedikasi dan keberanian yang tidak kalah dengan seorang prajurit tentara. Sebagai mantan prajurit, saya sangat merasakan pentingnya seorang dokter, perawat, dan paramedis," ujar Prabowo.

Prabowo menjelaskan, pekerjaan di bidang medis merupakan tugas yang mulia dan bukanlah suatu perkara mudah. Mereka bekerja dengan segala risiko yang berbahaya dan memerlukan kecermatan tinggi.

Ia menganalogikan bahwa tenaga medis layaknya tengah berada di medan perang dan sangat dibutuhkan. Para prajurit yang terluka menggantungkan hidupnya kepada tangan paramedis, apabila tidak segera ditangani maka nyawa menjadi taruhannya.

"Karena dalam pertempuran sangat besar kemungkinan orang terluka atau gugur, dan saat terluka atau gugur kalau tidak ada paramedis dalam jangkauan yang dekat berarti, ya, sudah tamat riwayatnya," kata dia.

Begitu juga di masyarakat, karena salah satu indikator negara maju adalah kecepatan dan ketepatan dalam penanganan kesehatan, di samping ketercukupan pangan dan pendidikan.

"Anda sudah memilih suatu bidang yang membutuhkan kepahlawanan," kata dia.

Tak hanya berbicara tentang kesehatan, dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan mengenai kondisi Indonesia yang sedang sakit.

Prabowo menjelaskan ekonomi Indonesia kini tengah berada dalam sistem neoliberalisme. Sistem tersebut dianggap gagal dan tidak membawa perubahan terhadap peningkatam kesejahteraan bagi masyarakat.

"Pada 2008 saya katakan bahwa sistem neoliberal hanya menguntungkan segelintir orang kaya itu terjadi di Amerika dan Eropa," kata dia.

Hal tersebut juga terjadi di Indonesia yang ditandai dengan tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar berdampak pada harga kebutuhan pokok.

"Lima tahun lalu satu dolar Rp9.000 sekarang Rp15.000. Lima tahun lalu kita bisa beli barang lebih banyak dari sekarang, ini matematik. Kekayaan kita jadi sepertiga dari lima tahun lalu. Jadi engga heran harga tahu mahal, telur, ayam mahal," kata dia.

Menutup orasi ilmiahnya, Prabowo meminta agar wisudawan tidak menutup mata atas kondisi yang sedang terjadi saat ini. Ia mengajak agar wisudawan dapat berperan aktif dalam memperbaiki situasi Indonesia.

"Kekayaan nasional kita mengalir keluar, kalau tidak dihentikan pada akhirnya kolaps, itu inti pemaparan hari ini," katanya.



 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018