Cirebon (Antaranews Jabar) - Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, PRA Arief Natadiningrat mengingatkan agar Pemerintah Kota cirebon mengikuti perkembangan dan melakukan reposisi, agar tidak menjadi Kota Tua yang ditinggalkan.

"Kalau tidak mereposisi dari sekarang, nanti Cirebon akan menjadi Kota Tua yang ditinggalkan," kata Sultan di Cirebon, Selasa, saat Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon.

Menurut Sultan, setelah bergeliatnya pembangunan infrastruktur dan juga adanya Bandara Internasional Jawa Barat yang berlokasi di Kertajati, Kabupaten Majalengka, apakah masih relevan Kota Cirebon hanya dijadikan kota perdagangan dan jasa.

Untuk itu lanjut Sultan, Kota Cirebon harus mulai melakukan reposisi, agar tidak ditinggalkan dan itu perlu kerja keras semua pihak.

"Kota Cirebon itu sekarang mau apa dan bagimana. Apakah masih relevan sebagai kota perdagangan dan jasa," ujarnya.

"Karena kita lihat sekarang itu ada bendara, infrastruktur dan juga adanya era reformasi industri 4.0 jadi kota Cirebon jangan tenang-tenang saja," lanjutnya.

Sultan mengatakan dengan adanya BIJB yang terletak di Kertajati, itu bisa menjadi keniscayaan dan juga bisa menjadi bumerang bagi Kota Cirebon, karena disitu bisa menjadi pusat ekonomi.

"Sekarang ada BIJB dan itu bisa jadi pusat, kalau Kota Cirebon tidak mau mereposisi dari sekarang, maka bisa jadi sepi, serta ditinggalkan," katanya.

"Namun ini semua harus dikaji oleh semua pihak yang berkepentingan, baik dari DPRD, Pemda, masyarakat dan pakar-pakar," tutur Sultan.

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018