Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan pemekaran daerah menjadi agenda politik yang penting di masa pemerintahannya, sehingga perlu didorong munculnya wilayah otonom baru lainnya di Tanah Pasundan tersebut.

"Saya mohon wacana dengan anggota dewan, ini teorinya penduduk Jabar 48 juta (orang) tapi daerahnya hanya 27 kabupaten/kota," ujar Ridwan Kamil saat menyampaikan sambutan dalam acara serah terima jabatan gubernur di Gedung Sate, Kamis.

Pria yang akrab disapa Emil ini membandingkan kondisi Jawa Barat dengan Jawa Timur. Menurutnya, jumlah penduduk Jatim lebih sedikit dibanding Jabar, namun memiliki sekitar 30 daerah.

Kata dia, banyaknya daerah otonom menjadikan segala proses administrasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Kondisi ini tentu berbeda dengan yang ada di Jawa Barat. Dengan jumlah penduduk sekitar 48 juta namun hanya memiliki 27 kabupaten/kota.

"Jadi penduduknya banyak, daerahnya sedikit. Maka jangan heran ada orang ngurus KTP 8 jam, habis uang, (habis waktu) dua hari untuk urusan sederhana," kata dia.

Banyaknya kabupaten/kota juga, menurutnya berdampak pula pada kucuran dana bantuan dari pemerintah pusat.

Ia menganalogikan jumlah penduduk perkapita yang dihitung dari jumlah daerah di Jatim, perorang mendapat bantuan hingga satu juta rupiah dari pemerintah pusat, sementara di Jabar satu orang hanya mendapat Rp600 ribu.

"Orang Jabar hanya Rp600 ribu karena daerahnya sedikit, jadi gimana kita bersaing orang yang dibekali RP600 ribu melawan RP1 juta. Maka pemekaran wilayah-wilayah harus jadi agenda politik yang penting," kata dia.

Dalam masa pemerintahannya, ia mendorong legislatif untuk memasukan agenda pemekaran wilayah ke dalam agenda rapat paripurna.

"Jabar harus punya pressure politik, kita jangan hanya menerima pasrah. Contoh Bogor (memiliki penduduk) satu juta jiwa diurus satu bupati 50 dewan, Bali satu juta jiwa oleh 10 kepala daerah. Ketidakadilan politik ini yang akan kami wacanakan dalam lima tahun ke depan, ini cara cepat menjadikan jabar nomor satu," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018