Cianjur (Antaranews Jabar) - Perum Bulog Subdivre Cianjur, Jawa Barat, mencatat realisasi serapan beras dari petani di wilayah tersebut hingga akhir Agustus 2018 mencapai 27.060 ton dari target sebesar 22.000 ton.

"Per 27 Agustus, serapan beras Bulog Subdivre Cianjur, sudah mencapai 123 persen dari target 22.000 ton," kata Kepala Seksi Pengadaan Bulog Subdivre Cianjur, Dedi Prayoga pada wartawan di Cianjur, Rabu.

Terlampauinya target tersebut, tutur dia, mengindikasikan kondisi kemarau saat ini tidak terlalu berdampak signifikan terhadap produksi padi karena masuknya bulan kemarau bersamaan dengan musim panen rendeng.

"Meskipun ada dampaknya tapi tidak berpengaruh besar terhadap penyerapan beras di Bulog Subdivre Cianjur karena saat masuknya bulan kemarau, bersamaan dengan musim panen," katanya.

Sedangkan terkait harga beli, Bulog berpatokan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras sebesar Rp8030 per kilogram sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).

Besarnya harga yang ditetapkan pemerintah menjadi pemicu tingginya tingkat penyerapan beras. Selama ini, pihaknya melakukan pendekatan kepada petani atau mitra kerja pengadaan.

Bulog Subdivre Cianjur membawahi enam wilayah kerja yaitu Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor serta Kota Depok.

"Bulog masih mengandalkan penyerapan dari petani di Cianjur, Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Wilayah tersebut masih menjadi andalan terpenuhinya target penyerapan beras," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018