Bandung (Antaranews Jabar) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan wilayah Lombok khususnya bagian timur dan utara masuk dalam kawasan rawan terjadi gempa bumi dengan potensi goncangan mencapai 7-8 Modified Mercalli Intensity.

"Dari hasil peta kawasan bencana yang kami terbitkan itu Lombok dan sekitarnya terutama utara rentan bencana gempa bumi kategori menengah," ujar Kepala PVMBG Bandung, Kasbani, Senin.

Ia mengatakan gempa yang terjadi di Lombok disebabkan patahan aktif Flores Back Arc di lereng utara Gunung Rinjani dengan titik pusat berada di daratan. Akibat gempa tersebut membuat 91 orang meninggal dunia dan ratusan bangunan rusak.

Berdasarkan peta geologi, dataran pulau Lombok tersusun oleh endapan kuarter berupa dominan batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan.

Batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lepas, belum kompak. Hal itu memperkuat goncangan sehingga rawan terhadap gempabumi.

"Terutama daerah-daerah tersusun dari batuan vulkanik, tentunya banyak rekahan-rekahan. Ini patahannya tidak satu, karena kelompok sesar naik ada di situ," kata dia.

Salah satu daerah yang masuk zona rawan yakni di Kecamatan Sembalun. Daerah tersebut tersusun dari batuan vulkanik yang memiliki banyak rekahan-rekahan berpotensi longsoran.

Meski begitu, PVMBG tetap mengimbau masyarakat untuk tenang. Berbagai langkah penanganan termasuk mitigasi bencana akan dilakukan guna mengantisipasi dampak buruk akibat bencana gempa bumi.?

"Tentunya edukasi kebencanaan tidak bisa oleh satu institusi, melainkan oleh banyak pihak, berikut bersama Pemda setempat," katanya. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018