Bandung (Antaranews Jabar) - Salah seorang warga Jalan Katalina, Kelurahan Cempaka, Kota Bandung, Jawa Barat, Slamet Wijtaksono, meninggal dunia di Bali, saat gempa bumi menguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/6) malam.

Salah seorang saksi yang juga teman korban, yakni Agus Syahridan, di Bandung, Senin menuturkan, Slamet Wijtaksono berada di Pulau Dewata, Bali, untuk menghadiri peresmian Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).

"Jadi waktu ada gempa susulan itu bareng-bareng lari, pas Slamet mau ambil tas dan HP ada yang memberitahu kalau Slamet jatuh," kata dia.

Saat ini, jenazah Slamet Wijtaksono berada di Rumah Sakit Sanglah, Kota Denpasar, Bali, dan rencananya akan diterbangkan ke Bandung, Senin siang.

Menurut informasi yang dihimpun, Slamet Witjaksono merupakan sahabat Nyoman Nuarta dan pernah menempuh pendidikan di Seni Rupa ITB, Jurusan Seni Patung, pada tahun 1973.

Musibah gempa dengan kekuatan 7 pada Skala Richter yang berpusat di Lombok Utara terjadi pada Minggu (5/8) malam. Guncangannya terasa hingga Bali.

Gempa terasa di Bali pada pukul 19:00 malam dan guncangan keras terasa di Kawasan Denpasar, Gianyar, serta Karangasem.



 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018