Bandung (Antaranews Jabar) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (IDX : BJBR) mencatatkan kinerja bank bjb pada triwulan II tahun 2018 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp903 miliar atau tumbuh sebesar 9,2 persen year on year. 

"Total Aset bank bjb tercatat sebesar 113,4 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 4,5 persen year on year. bank bjb juga berhasil menyalurkan kredit dengan total kredit sebesar 72,3 triliun rupiah," kata Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan, dalam siaran persnya, Rabu.

Pada laporan laba rugi, menurut dia, Net Interest Income berhasil tumbuh sebesar 3,7 persen year on year, Fee Based Income berhasil tumbuh secara signifikan sebesar 20,3 persen year on year dan Biaya CKPN berhasil diturunkan sebesar 48,9 persen year on year.

Ia mengatakan di sisi pendanaan, dengan komitmen bank bjb untuk terus meningkatkan pelayanan demi memahami masyarakat Indonesia dan didukung dengan pengembangan teknologi yang baik untuk mempermudah layanan transaksi nasabah dengan cepat, bank bjb berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan total sebesar Rp88,8 triliun.

Dia mengatakan berbagai indikator penting dalam rasio keuangan cukup terjaga dengan baik, dimana selain profitabilitas bank yang positif, bank bjb juga secara konsisten berhasil menjaga tingkat efisiensi serta kualitas aset. 

"Alhamdulillah hal-hal tersebut telah dipaparkan oleh kami dalam acara analyst meeting 2Q2018 yang bertempat di Glass House, Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta, siang tadi," katanya.

Irfan menyampaikan pada triwulan II ini bank bjb berhasil membukukan laba bersih yang sangat baik dengan mencapai Rp903 miliar atau tumbuh sebesar 9,2 persen year on year, berada diatas rata-rata industri perbankan per Mei 2018 yang sebesar 7,7 persen year on year, dan di triwulan II ini kami berhasil menjaga NPL pada level 1,6 persem lebih baik dibandingkan industri perbankan per Mei 2018 yang sebesar 2,79 persen. 

"Adapun pertumbuhan kredit dan DPK tentunya kami menyesuaikan dengan situasi ekonomi nasional sehingga yang menjadi concern kami adalah bagaimana agar pertumbuhan kredit dan DPK ini dapat berjalan seimbang sehingga kami lebih efisien dalam mengelola Asset dan Liabilities," katanya. 

"Target kita adalah bisnis yang berkualitas. Diharapkan, bank bjb tetap eksis di masa yang akan datang dan dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank nasional yang berkinerja baik," lanjut dia.

Untuk kinerja bank bjb selanjutnya, kata dia, diharapkan adanya peningkatan positif yang terus menerus dengan segala upaya yang dilakukan agar bank bjb selalu diterima oleh masyarakat Indonesia, yang tidak hanya di Provinsi Jawa Barat dan Banten saja melainkan di provinsi lainnya.

"Dengan banyaknya pengembangan dalam beberapa sektor untuk meningkatkan kualitas bank bjb, Ahmad Irfan yakin bank bjb dapat bersaing dengan bank-bank nasional lainnya," katanya.

 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018