Bandung (Antaranews Jabar) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengalungkan penghargaan Kartika Astha Bratha dan Kartika Pradnya Utama kepada dua Pamong Praja Muda lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) XXV Tahun 2018 dalam rangkaian pelantikan 1.456 orang Pamong Praja di Lapang Kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat.
Dua penerima penghargaan dari Kampus IPDN tersebut yakni Puspita Dewi Pertiwi Fitrah asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Selatan dengan IPK 3,75 meraih penghargaan Kartika Astha Bratha program Diploma IV.
Selanjutnya Adnan Handaru Anpio Tikoto asal pendaftaran Provinsi Lampung sebagai lulusan terbaik program sarjana dengan IPK 3,722 meraih penghargaan Kartika Pradnya Utama.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat sambutannya menyampaikan selamat kepada para lulusan IPDN yang menyandang status baru sebagai Pamong Praja Muda.
Jokowi menyampaikan upaya mencapai tujuan untuk berhasil dan lulus menempuh pendidikan di IPDN bukan sesuatu yang mudah, tetapi melewati perjuangan yang sangat sulit.
"Saya sangat paham untuk bisa dilantik di acara ini, perjuangan saudara-saudara tidak ringan, sangatlah berat," kata Jokowi.
Ia mengatakan, para Pamong Praja Muda yang baru dilantik merupakan anak bangsa yang telah melewati penyeleksian yang sangat panjang hingga akhirnya dapat menempuh pendidikan di IPDN.
Pamong Praja yang berangkat dari berbagai daerah di Indonesia itu, kata Presiden, harus melewati tantangan dengan mengikuti pendidikan selama empat tahun di kampus-kampus IPDN.
"Saya ucapkan selamat dan saya bangga bisa melantik saudara-saudara sebagai Pamong Praja Muda," katanya.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo hadir juga Rektor IPDN Ermaya Suradinata beserta jajarannya, Pjs Gubernur Jawa Barat Mochammad Iriawan dan unsur pejabat TNI dan Polri juga hadir dalam pelantikan tersebut.
Presiden tiba di Kampus IPDN sekitar pukul 08.30 disambut meriah mars kebanggaan para Praja IPDN.
Komandan dalam upacara pelantikan tersebut yakni Yansen Tipa Padan yang juga merupakan Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, juga lulusan APDN Samarinda Tahun 1986 dan IIP Tahun 1990.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Dua penerima penghargaan dari Kampus IPDN tersebut yakni Puspita Dewi Pertiwi Fitrah asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Selatan dengan IPK 3,75 meraih penghargaan Kartika Astha Bratha program Diploma IV.
Selanjutnya Adnan Handaru Anpio Tikoto asal pendaftaran Provinsi Lampung sebagai lulusan terbaik program sarjana dengan IPK 3,722 meraih penghargaan Kartika Pradnya Utama.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat sambutannya menyampaikan selamat kepada para lulusan IPDN yang menyandang status baru sebagai Pamong Praja Muda.
Jokowi menyampaikan upaya mencapai tujuan untuk berhasil dan lulus menempuh pendidikan di IPDN bukan sesuatu yang mudah, tetapi melewati perjuangan yang sangat sulit.
"Saya sangat paham untuk bisa dilantik di acara ini, perjuangan saudara-saudara tidak ringan, sangatlah berat," kata Jokowi.
Ia mengatakan, para Pamong Praja Muda yang baru dilantik merupakan anak bangsa yang telah melewati penyeleksian yang sangat panjang hingga akhirnya dapat menempuh pendidikan di IPDN.
Pamong Praja yang berangkat dari berbagai daerah di Indonesia itu, kata Presiden, harus melewati tantangan dengan mengikuti pendidikan selama empat tahun di kampus-kampus IPDN.
"Saya ucapkan selamat dan saya bangga bisa melantik saudara-saudara sebagai Pamong Praja Muda," katanya.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo hadir juga Rektor IPDN Ermaya Suradinata beserta jajarannya, Pjs Gubernur Jawa Barat Mochammad Iriawan dan unsur pejabat TNI dan Polri juga hadir dalam pelantikan tersebut.
Presiden tiba di Kampus IPDN sekitar pukul 08.30 disambut meriah mars kebanggaan para Praja IPDN.
Komandan dalam upacara pelantikan tersebut yakni Yansen Tipa Padan yang juga merupakan Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, juga lulusan APDN Samarinda Tahun 1986 dan IIP Tahun 1990.
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018