Bandung (Antaranews Jabar) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan, lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan aparatur perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang siap bertugas di seluruh daerah Indonesia untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Para lulusan IPDN adalah aparatur perekat NKRI," kata Tjahjo Kumolo saat menghadiri pelantikan Pamong Praja Muda di Kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat.
Ia menuturkan, lulusan IPDN telah dididik dengan sistem pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan dengan pola kumpul, sebar dan kumpul di delapan kampus IPDN.
Mereka, lanjut Mendagri, nantinya akan ditempatkan di daerah penugasannya dengan sistem lintas provinsi sesuai arahan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
"Para lulusan IPDN Angkatan XXV akan ditempatkan di daerah penugasan dengan sistem `cross` provinsi, ini sesuai arahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla," katanya.
Tjahjo menyampaikan sebanyak 1.456 lulusan IPDN Angkatan XXV dilantik menjadi Pamong Praja Muda yang dilantik langsung Presiden RI Joko Widodo.
Menurut Tjahjo, para lulusan IPDN yang dilantik Presiden adalah putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia yang sebelumnya sudah menjalani pendididikan selama empat tahun.
Selama menjalani pendidikan di kampus IPDN, kata Tjahjo, mereka telah dibekali ilmu dan teori kepemerintahan dan pembentukan mental kepribadian, juga telah melaksanakan praktik lapangan dan menggelar Program Bhakti Karya Praja dan KKN.
"Para lulusan IPDN juga telah melaksanakan praktik lapangan membangun rumah masyarakat menjadi layak huni dan penataan administrasi pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan," katanya.
Ia menegaskan, para lulusan IPDN Angkatan XXV juga dibekali dengan materi revolusi mental, seperti yang sudah ditetapkan bahwa IPDN sebagai kampus penggerak revolusi mental.
Tjahjo berharap, setelah mendapatkan pendidikan itu maka para lulusan IPDN sebagai kader penggerak revolusi mental bisa menjabarkan program Nawa Cita dan Trisakti.
"Mereka juga telah bekerjasama dengan TNI dan Polri serta seluruh komponen bangsa untuk membangun bangsa dan negara melalui ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan penjaga keutuhan NKRI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Para lulusan IPDN adalah aparatur perekat NKRI," kata Tjahjo Kumolo saat menghadiri pelantikan Pamong Praja Muda di Kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat.
Ia menuturkan, lulusan IPDN telah dididik dengan sistem pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan dengan pola kumpul, sebar dan kumpul di delapan kampus IPDN.
Mereka, lanjut Mendagri, nantinya akan ditempatkan di daerah penugasannya dengan sistem lintas provinsi sesuai arahan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
"Para lulusan IPDN Angkatan XXV akan ditempatkan di daerah penugasan dengan sistem `cross` provinsi, ini sesuai arahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla," katanya.
Tjahjo menyampaikan sebanyak 1.456 lulusan IPDN Angkatan XXV dilantik menjadi Pamong Praja Muda yang dilantik langsung Presiden RI Joko Widodo.
Menurut Tjahjo, para lulusan IPDN yang dilantik Presiden adalah putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia yang sebelumnya sudah menjalani pendididikan selama empat tahun.
Selama menjalani pendidikan di kampus IPDN, kata Tjahjo, mereka telah dibekali ilmu dan teori kepemerintahan dan pembentukan mental kepribadian, juga telah melaksanakan praktik lapangan dan menggelar Program Bhakti Karya Praja dan KKN.
"Para lulusan IPDN juga telah melaksanakan praktik lapangan membangun rumah masyarakat menjadi layak huni dan penataan administrasi pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan," katanya.
Ia menegaskan, para lulusan IPDN Angkatan XXV juga dibekali dengan materi revolusi mental, seperti yang sudah ditetapkan bahwa IPDN sebagai kampus penggerak revolusi mental.
Tjahjo berharap, setelah mendapatkan pendidikan itu maka para lulusan IPDN sebagai kader penggerak revolusi mental bisa menjabarkan program Nawa Cita dan Trisakti.
"Mereka juga telah bekerjasama dengan TNI dan Polri serta seluruh komponen bangsa untuk membangun bangsa dan negara melalui ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan penjaga keutuhan NKRI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018