Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi kebakaran saat bulan suci Ramadhan.

"Sangat manusiawi mereka lengah karena harus bangun lebih pagi dan memasak. Maka harus lebih berhati-hati. Jika mencium bau gas segera buka ventilasi dan jendela lebar-lebar," ujar Kepala Diskar PB Kota Bandung, Ferdi Linggaswara di Bandung, Jumat.

Ferdi mengatakan dari data yang diperolehnya menunjukkan bahwa potensi kebakaran meningkat saat bulan puasa. Ia mencatat sebagian besar kebakaran yang terjadi di Kota Bandung 92 persennya disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik. Selebihnya adalah faktor lain, termasuk ledakan gas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia meminta warga untuk memeriksa instalasi listrik di rumahnya. Apabila sudah tergolong berusia tua maka harus segera diganti, karena dikhawatirkan dapat terjadi arus pendek.

"Juga jangan meninggalkan kompor dalam keadaan masih menyala saat beristirahat malam. Ini perlu diperhatikan untuk menghindari kebakaran," kata dia.

Selain itu, Ferdi juga menganjurkan warga memiliki alat pemadam api ringan (Apar) di tiap-tiap rumah. Hal tersebut berguna untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran kecil.

"Karena api besar dimulai dari api yang kecil, maka sebisa mungkin ada Apar, apalagi di lokasi yang padat penduduk," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018