Bandung (Antaranews Jabar) - Komisioner KPU Jawa Barat Divisi SDM dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, Nina Yuningsih mengatakan sifat orang Jawa Barat yanh someah (ramah) harus dipertahankan dan jangan dirusak oleh hoax.

"Setiap informasi yang beredar harus difilter dan tidak diterima begitu saja. Apalagi masyarakat Jawa Barat saat ini menghadapi ancaman hoax, bersamaan dengan terorisme dan narkoba, sehingga perlu menyikapi segala informasi secara bijak," kata Nina Yuningsih, pada sosialisasi Pilgub Jabar bersama Forum Ormas, LSM dan berbagai komunitas, di Kota Bandung, Kamis.

Dia mengatakan,  hoax atau berita bohong harus dilawan, terutama untuk menjaga kondusivitas masyarakat sehingga lalu lintas informasi harus terus disikapi, terutama menjelang Pesta Demokrasi di Provinsi Jawa Barat pada 27 Juni.

Menurut dia perlawanan terhadap hoax harus melibatkan banyak pihak, khususnya tokoh agama, media massa, hingga aparat kepolisian

Sementara itu Wadirintel Polda Jawa Barat AKBP Sukendar mengatakan polisi akan menindak tegas pembuat dan penyebar hoax.

"Dari puluhan isu penganiayaan ulama, yang benar-benar terjadi hanya dua. Sisanya hoax, dan polisi sudah menangani pembuat dan pengedar berita palsu itu," katanya.

Dia menegaskan komitmen netralitas Polri. "Tugas Polri yang dibantu TNI mengamankan masyarakat, terutama saat berlangsung pesta demokrasi, sekaligus mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan banyaknya ancaman, bukan hanya di Jabar tetapi juga secara global khususnya terkait hoax.

"Oleh karena itu Polda Jabar bertekad meningkatkan ketahanan masyarakat, yakni tahan dalam menghadapi isu yang disebar melalui medsos," kara Sukendar sambil mengingatkan perlunya partisipasi masyarakat dalam menciptakan suasana Jawa Barat yang kondusif.

Sementara itu, seniman dan tokoh Jawa Barat, Acil Bimbo, mengkhawatirkan konflik dan hoax digunakan dalam pilkada.

"Ini menjadi persoalan karena secara karakter dan mental, masyarakat kita rapuh dan gampang dipengaruhi. Kita perlu membangun gerakan sosial budaya dengan melibatkan tokoh dan masyarakat pada umumnya, terutama untuk membangun rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap Jawa Barat," katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018