Bandung (Antaranews Jabar) - DPD PDI Perjuangan Jawa Barat membentuk pasukan siber sebagai upaya menangkal berita hoaks yang beredar di dunia maya terkait Pilkada 2018.
Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Abdy Yuhana di Kota Bandung, Sabtu mengatakan pasukan siber (cyber army) tersebut merupakan kader partai dari 27 dewan pimpinan cabang se-Jawa Barat.
"Ini merupakan pelatihan media sosial `cyber army` ketiga yang kami laksanakan di kantor DPD PDIP Jabar. Jadi, setiap DPC mengirimkan lima hingga tujuh orang kadernya ke sini untuk mengikuti pelatihan ini," kata
DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, menurut dia, sudah mendeteksi adanya serangan dunia maya (udara) yang ditujukan sejumlah pihak kepada partai ini sehingga dibutuhkan antisipasi dengan pembentukan "cyber army" tersebut.
"Dan kita ketahui bahwa dalam peta ataupun dalam momentum pilkada itu berarti telah meletakkan ada serangan udara dan ada serangan darat dalam konteks serangan udara itulah kami hari ini membuat satu pelatihan yakni pelatihan cyber army ini," kata Abdy.
Ia mengatakan usai mengikuti pelatihan di Kantor DPD PDIP Jabar para cyber army tersebut diharapkan mampu menangkal segala macam berita hoax di media sosial yang ditujukan kepada PDIP seperti kampanye hitam.
"Jadi terkait serangan berita hoax di media sosial ini maka cyber army ini bisa menangkap serangan udara yang mendera PDIP seperti kampanye hitam kepada pasangan calon yang diusung oleh kita di Pilkada Serentak Jabar 2018," kata dia.
Ia menyontohkan serangan berupa berita hoax di media sosial terhadap PDIP terkait Pilkada Serentak 2018 terjadi di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.
"Misalnya di Garut itu ada hoax isinya fitnah dan mendeskriditkan pasangan calon yang diusung oleh kami. Itu sudah kami laporkan karena itu memenuhi unsur pidana. Lalu di Banjaran, juga kasusnya sama. Dan itu semua tim cyber army ikut membantu," kata dia.
Selain menangkap segala macam berita hoax, lanjut Abdy, cyber army PDIP Jawa Barat juga diharapkan bisa membantu mesin partai untuk mensosialisasikan seluruh pasangan calon yang diusung oleh PDIP Jawa Barat 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Abdy Yuhana di Kota Bandung, Sabtu mengatakan pasukan siber (cyber army) tersebut merupakan kader partai dari 27 dewan pimpinan cabang se-Jawa Barat.
"Ini merupakan pelatihan media sosial `cyber army` ketiga yang kami laksanakan di kantor DPD PDIP Jabar. Jadi, setiap DPC mengirimkan lima hingga tujuh orang kadernya ke sini untuk mengikuti pelatihan ini," kata
DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, menurut dia, sudah mendeteksi adanya serangan dunia maya (udara) yang ditujukan sejumlah pihak kepada partai ini sehingga dibutuhkan antisipasi dengan pembentukan "cyber army" tersebut.
"Dan kita ketahui bahwa dalam peta ataupun dalam momentum pilkada itu berarti telah meletakkan ada serangan udara dan ada serangan darat dalam konteks serangan udara itulah kami hari ini membuat satu pelatihan yakni pelatihan cyber army ini," kata Abdy.
Ia mengatakan usai mengikuti pelatihan di Kantor DPD PDIP Jabar para cyber army tersebut diharapkan mampu menangkal segala macam berita hoax di media sosial yang ditujukan kepada PDIP seperti kampanye hitam.
"Jadi terkait serangan berita hoax di media sosial ini maka cyber army ini bisa menangkap serangan udara yang mendera PDIP seperti kampanye hitam kepada pasangan calon yang diusung oleh kita di Pilkada Serentak Jabar 2018," kata dia.
Ia menyontohkan serangan berupa berita hoax di media sosial terhadap PDIP terkait Pilkada Serentak 2018 terjadi di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.
"Misalnya di Garut itu ada hoax isinya fitnah dan mendeskriditkan pasangan calon yang diusung oleh kami. Itu sudah kami laporkan karena itu memenuhi unsur pidana. Lalu di Banjaran, juga kasusnya sama. Dan itu semua tim cyber army ikut membantu," kata dia.
Selain menangkap segala macam berita hoax, lanjut Abdy, cyber army PDIP Jawa Barat juga diharapkan bisa membantu mesin partai untuk mensosialisasikan seluruh pasangan calon yang diusung oleh PDIP Jawa Barat 2018.
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018