antarajabar - Budayawan Acep Iwan Saidi dan Tisna Sanjaya sepakat bahwa seni harus berbasis riset dan diperlukan riset yang mendalam agar tercipta seni berkualitas dan terhindar dari seni yang sekedar produk.

Hanya saja proses menuju kreativitas tersebut seorang seniman harus terlibat dalam menanggapi problematika keseharian masyarakat, kata Tisna Sanjaya, pada diskusi bertajuk Seni Berbasis Realitas Budaya, di Bandung, Sabtu.

Menurut Tisna, bahan bahan yang kita temukan disekitar kita yang begitu melimpah bisa menjadi seni.

Ia mencontohkan Kota Guangzhou di China yang membuat program holistik tentang tindak berkesenian yang berfokus dan berefek pada kejernihan sungai di kota tersebut.

"Silakan berkesenian dengan medium apa saja dan berkolaborasi dengan siapa saja asalkan efeknya bisa menjadikan sungai yang membelah kota menjadi jernih," ujar Tisna.

Sementara Acep Iwan Saidi berpendapat diperlukan seni yang ideologis dan terlibat dan lebih jauh ia menambahkan seni harus berawal dari pemahaman semantis dan simbolis terhadap realitas.

"Untuk itu diperlukan kejujuran dan keikhlasan dalam mewujudkannya," ujar Acep.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017