antarajabar - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengimbau kepada semua instansi serta masyarakat harus siaga atas bencana alam yang sewaktu-waktu bisa menghampiri, terutama di musim hujan seperti sekarang.

"Semua harus pada posisi siaga satu, instansi dan masyarakakat harus melakukan deteksi dini dengan memanfaatkan penggunaan teknologi dan informasi dari badan-badan terkait," kata Sekretaris Daerah Indramayu, Ahmad Bahtiar di Indramayu, Selasa.

Bahtiar mengatakan dengan adanya deteksi dini, diharapkan semua sudah siaga dan siap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tentunya harus dihindari timbul korban jiwa.

"Kalau sudah dideteksi maka harus diantisipasi, jika ada retakan atau gejala lainnya bahwa daerah itu akan terjadi bencana, maka harus ada tindakan dari instansi dan masyarakat yang ada di kawasan sekitar," tuturnya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana bahwa dalam penanganan bencana pada fase kesiapsiagaan, perlu adanya upaya peningkatan pengurangan resiko bencana.

"Kesiapsiagaan tersebut tidak akan berjalan secara optimal manakala tidak adanya partisipasi seluruh komponen yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat," katanya.

Edi menambahkan, kejadian bencana banjir akibat jebolnya tanggul DAS Cimanuk di Desa Pilangsari dan banjir bandang di Kabupaten Garut beberapa waktu lalu memberi pelajaran buat semua pihak.

Bahwa permasalahan yang timbul bisa diminmalisir melalui program mitigasi yang berawal dari keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

"Korban jiwa bisa diminimalkan dalam bencana, dengan mitigasi penanggulangan bencana," kata Edi.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017