antarajabar - Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintah dari Universitas Padjadjaran menyarankan M Ridwan Kamil atau Emil untuk memilih sendiri kandidat calon wakil gubernurnya (cawagub) di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 tanpa harus melalui tahapan konvensi.

"Saya kira Emil tidak perlu melakukan `contest beauty` atau konvensi tersebut untuk memilih calon pendampingnya di Pilgub Jawa Barat 2018," kata Firman Manan, pengamat politik, ketika dihubungi melalui telepon, Minggu.

Ia menilai seharunya Emil yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Bandung ini bisa memilih calon wakil gubernurnya sendiri tanpa terpengaruh oleh pihak lain.

Menurut dia, hal ini sangat penting agar ketika terpilih nanti, pasangan tersebut mampu bekerja dengan baik dan setiap kepala pemerintahan harus memiliki hubungan emosional yang baik antara satu sama lain.

"Jadi calon gubernur dan wakil gubernur itu harus memiliki kecocokan politik, bukan hanya disepakati partai pengusung," kata Firman.

Walaupun pasangan tersebut dua-duanya memiliki kualitas yang baik, lanjut dia, jika tidak memiliki hubungan emosional, kinerja keduanya tidak akan baik.

Dia mengatakan selama ini banyak kepala daerah yang `dikawinkan paksa` oleh partai pengusung. "Ada kesan selama ini yang terjadi dikawinkan paksa. Mereka tidak punya kecocokan politik, itu yang jadi masalah," katanya seraya menyebut setiap pasangan kepala daerah harus memiliki kecocokan satu sama lain.

Sehingga, lanjut dia, meskipun Emil meminta rekomendasi calon wakil gubernur dari ajang konvensi, keputusan akhirnya harus berada di tangan Wali Kota Bandung tersebut.

"Dan hal ini sangat penting karena Emil sendirilah yang mengetahui kebutuhan dirinya dalam memimpin. Karena yang nanti akan bekerja lima tahun itu Kang Emil, bukan para panelis," katanya.

Lebih lanjut Firman menambahkan, Emil seharusnya sudah bisa mengetahui calon wakilnya yang tepat terutama jika mengacu pada hasil survei dan karakteristik calon pendampingnya saat ini.

"Kang Emil membutuhkan sosok wakil yang mampu melengkapi kepemimpinan dirinya. Sebagai pemimpin dengan latar belakang nasionalis dan Kang Emil membutuhkan pendamping yang mimiliki kultur keagamaan yang kuat juga harus memiliki pengalaman yang baik di pemerintahan, di samping memiliki popularitas dan elektabilitas yang baik," kata dia.

Sebelumnya, kandidat Cagub Jawa Barat M Ridwan Kamil menyatakan pemilihan calon wakil gubernurnya akan melalui proses konvensi dan selain musyawarah partai pengusung, pemilihan pasangannya itu harus ditempuh melalui mekanisme tambahan yakni mendengarkan masukan-masukan dari sembilan tokoh masyarakat Jawa Barat.

Menurut dia proses konvensi ini sudah disetujui seluruh partai pengusung yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem), PKB, PPP, dan Golkar.

"Sudah disepakati oleh semua partai, bahwa proses pemilihan wakil ini akan melalui tambahan-tambahan proses, yaitu dialog dengan tokoh-tokoh Jawa Barat," kata Emil.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017