antarajabar - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Cianjur, Jawa Barat, menutup pendakian ke Gunung Gede Pangrango sejak Jumat hingga jadwal yang belum bisa ditentukan karena cuaca ekstrem.

Surat penutupan pendakian yang ditandatangani Plt. Kepala Balai Besar TNGGP Herry Subagiadi menyebutkan penutupan dilakukan karena cuaca ekstrem yang berpotensi angin kencang sehingga dapat mengakibatkan pohon tumbang.

Tumbangnya pohon dikhawatirkan akan mengancam keselamatan pendaki sehingga pendakian ke Gunung Gede Pangrango ditutup sampai jadwal yang belum bisa ditentukan.

Sementara itu, calon pendaki yang sudah membayar tiket diimbau untuk menghubungi bagian pelayanan pengunjung balai besar TNGGP di kawasan Cibodas.

Eko Wiwid, anggota Volunteer TNGGP sekaligus kordinator Pengiat Seni dan Lingkungan, mengatakan bahwa penutupan pendakian untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan menimpa pendaki karena cuaca ekstrem sehingga dapat menyebabkan berbagai bencana alam, termasuk pohon tumbang.

"Setiap tahun penutupan yang dilakukan pengelola TNGGP merupakan agenda tetap, seperti pada bulan Januari hingga Maret, untuk pemulihan ekosistem. Pada bulan Agustus, untuk menghindari kebakaran kawasan saat kemarau," katanya.

Pada tahun ini penutupan dilakukan lebih awal karena faktor cuaca esktrem menjelang akhir tahun dikhawatirkan mengancam keselamatan pendaki karena hujan turun dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

"Upaya penutupan lebih cepat yang dilakukan pihak pengelola merupakan tindakan penanggulangan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan sehingga hal tersebut perlu didukung berbagai pihak," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017