antarajabar - Para petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mulai meggarap lahan pertanian mereka setelah lima bulan tidak digarap, karena tidak ada air yang mengaliri sawah sawah mereka.

"Bulan ini baru mulai digarap,setelah lima bulan tidak kita garap, karena tidak ada air," kata seorang petani asal Desa Kroya, Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu, Wasim (50) di Indramayu, Jumat.

Wasim mengatakan setiap musim kemarau pihaknya tidak bisa menggarap lahan sawahnya, dikarenakan tidak adanya air yang mengalirinya.

Menurutnya di Kroya para petani padi harus mengandalkan musim hujan untuk mengaliri sawah mereka dan irigasi dari sungai juga tidak bisa diandalkan ketika musim karau.

Dia berharap pada musim tanam ini sampai panen nanti harga gabah ditingkat petani tidak anjlok, karena untuk biaya operasioanl lahan mereka cukup tinggi.

"Kalau dihitung-hitung, setengah hektar saya bisa menghabiskan uang Rp6 juta, jadi harapan saya harga gabah bisa stabil yaitu Rp6 ribu perkilogramnya," tuturnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pada Kamis (23/11) mengatakan produksi padi di Jabar memenuhi target dari pemerintah pusat yaitu 12 juta ton pada tahun 2017.

"Tahun ini kita sesuai target, dimana kita ditarget oleh pusat yaitu 12 juta ton," kata Aher.

Dengan terpenuhinya taget dari Pemerintah Pusat, diharapkan bisa menjadikan keyakinan, bahwa Jabar khususnya dan Indonesia bisa swasembada padi.

"Dan ini tentu menambah keyakinan kita untuk mempertahankan swasembada pangan khususnya padi," tuturnya.

Sementata itu pada musim tanam tahun 2018 Jawa Barat targetnya akan dinaikan menjadi 12,3 juta ton dan pihaknya yakin bisa mencapai angka yang sudah ditargetkan.

Aher menambahkan dengan adanya Jatigede, maka target itu diharapkan bisa terealisasi, karena dengan beroperasinya Jatigede, kawasan Cirebon dan Indramayu lebih maksimal.

"Untuk tahun depan kita ditargetkan 12,3 juta ton dan mudah-mudahan tercapai, karena irigasi jatigede lebih penuh fungsinya," ujarnya.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017