antarajabar - Pengamat Pemilu yang juga mantan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Nasrullah mengusulkan kepada Bawasalu dan KPU di tingkat provinsi untuk membuat sebuah kegiatan bertajuk wisata pemilu di Pilkada Jawa Barat Tahun 2016.

"Jadi wisata pemilu ini adalah salah satu konsep yang baru agar pemilu ini biaa dilakukan tanpa harus ada kesan, seperti selama ini pemilu itu `berdarah-darah` dan memicu konflik dan ini belum pernah ada di Indonesia bahkan di dunia," kata Nasrullah di Bandung, Kamis.

Ditemui usai menjadi pemateri pada Sosialiasi Pengawasan Pilgub Jawa Barat 2018 yang diadakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Nasrullah menuturkan konsep wisata pemilu tersebut bisa dikemas dengan konsep wisata yang mengambil nilai-nilai kearifan lokal atau budaya setempat.

"Adat istiadat atau budaya bisa dipakai untik lebih memperkenalkan lagi pilkada," kata dia.

"Maka (wisata pemilu) ini bisa jadi tontonan menarik bagi masyarakat sekaligus warga menjadi merasakan bahwa berpemilu itu tidak membuat susah atau konflik tapi ada nilai kesenangan," lanjutnya.

Ia menyontohkan Provinsi Jawa Barat sangat kental dan kaya akan budaya dan adat istiadat seperti kearifan budaya sunda sehingga hal tersebut menjadi bahan utama untuk membuat wisata pemilu.

"Kumpul seluruh tokoh masyarakat Jawa Barat dan seluruh pasangan calon, lalu buat buat sebuah parade budaya di lapangan terbuka atau sepanjang Jalan Asia Afrika Bandung," kata dia.

"Kemudian seluruh pasangan calon diritualkan dalam suguhan budaya yang disaksikan oleh elemen amsyarakat baru di ambil ikrarnya bahwa mereka tidak akan berbuat menyimpang dalam Pilkada Jawa Barat," kata dia.

Konsep wisata pemilu, lanjut Nasrullah, jika sukses digelar maka akan menjadi suguhan wisatan tersebut bagi daerah yang menyelenggarakannya.

"Leading sector wisata pemilu ini Bawaslu tapi bisa juga dibantu oleh KPU. Bayangkan kalau acara dikemas sebagus mungkin pasti bisa menarik minat warga bahkan wisatan," kata dia.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017