Perum Bulog memastikan penyaluran beras program bantuan pangan dari pemerintah pusat untuk 222.778 keluarga penerima manfaat di Kabupaten Garut, Jawa Barat terjaga baik kualitasnya, sehingga jika masyarakat menerima beras tidak sesuai kualitas dan kuantitasnya, maka bisa menukarkannya.

"Secara periodik (kualitas beras) diperiksa, saya pastikan barang keluar dari gudang harus yang baik," kata Pimpinan Cabang Bulog Ciamis, Jawa Barat, Johan Wahyudi usai pengecekan pendistribusian bantuan pangan di wilayah Garut, Kamis.

Ia menuturkan, Bulog Ciamis mendapatkan tugas dari pemerintah pusat untuk menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat di wilayah Priangan Timur, yang mencakup wilayah Kabupaten Garut.

Penerima bantuan pangan dari pemerintah untuk Garut, kata dia, tercatat sebanyak 222.778 keluarga penerima manfaat yang masing-masing mendapatkan 20 kg beras untuk alokasi Oktober dan November.

"Garut sendiri ada 222.778 penerima manfaat, distribusinya baru di bawah 50 persen," katanya.

Ia menyampaikan hasil pengecekan di lapangan dipastikan berjalan lancar yang ditargetkan pelaksanaan pendistribusian ke seluruh daerah Garut selesai akhir tahun 2025.

Selama pengecekan maupun laporan petugas di lapangan, kata dia, tidak ada keluhan terkait kualitas maupun kuantitas bantuan pangan yang sudah diberikan ke masyarakat.

Jika laporan di gudang terdapat kualitas beras yang buruk, kata dia, itu biasanya disebabkan karena pengaruh alamiah pada produk komoditas pangan, tapi semuanya dipastikan yang diberikan kepada masyarakat sudah terlebih dahulu disortir.

"Kita lakukan perawatan, itu rutin, pengecekan tiga bulan sekali maksimal, bisa dua bulan sekali, tergantung nanti kepala gudang," katanya.


Ia menambahkan apabila masyarakat penerima manfaat mendapatkan beras yang dinilai tidak sesuai standar maka berhak untuk meminta penggantian kepada Bulog, dan mitra kerja Bulog akan siap menggantinya sesuai standar operasional prosedur.

Bantuan pangan dari Presiden Republik Indonesia itu, kata dia, dipastikan harus tepat sasaran kepada masyarakat, tepat kualitasnya, dan tepat jumlahnya.

"Pokoknya kita siap bertanggung jawab, ini kan bantuan Presiden tidak boleh sembarangan juga, masyarakat tidak perlu takut, tidak usah khawatir, kita tanggung jawab," katanya.

Bantuan pangan yang saat ini didistribusikan tidak hanya beras sebanyak 20 kg, tapi juga ada tambahan komoditas lainnya yakni minyak goreng sebanyak empat liter untuk alokasi dua bulan yakni Oktober dan November.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025