Antarajabar.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) se-Jawa Barat kini terbagi menjadi lima kelompok atau cluster sesuai tingkat kinerjanya, yakni Cluster Rintisan sebagai cluster paling awal, Cluster Tumbuh, Cluster Berkembang, Cluster Maju, serta Cluster Prima yang paling tinggi.
"Mudah-mudahan perjalanan panjang mereka (P2TP2A Kabupaten/Kota) menyelenggarakan layanan ini akan berujung pada sebuah kinerja layanan prima untuk masyarakat, khususnya perempuan dan anak sebagai korban," kata Ketua P2TP2A Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan dalam siaran persnya, Kamis.
Ia mengatakan pembagian tersebut didasarkan pada hasil rapat ekspose P2TP2A Jawa Barat dengan P2TP2A tingkat kabupaten/kota beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan kegiatan ekspose yang perdana digelar ini diharapkan mampu menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan.
Bagi Netty, pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi salah satu ukuran keberhasilan pembangunan daerah.
"Karena hari ini ukuran keberhasilan pembangunan bukan hanya berapa banyak yang bersekolah, berapa banyak yang mendapat pekerjaan, tapi juga berapa banyak angka kekerasan bisa tertangani dengan baik oleh pemerintah, yang diwakili oleh P2TP2A di tiap Kota, Kabupaten, maupun di provinsi Jawa Barat," kata dia.
Sementara itu Wakil Ketua P2TP2A Jawa Barat Nenny Kencanawati yang menjadi salah satu juri mengungkapkan bahwa ekspose ini merupakan bentuk konfirmasi dari data awal yang telah diberikan oleh P2TP2A kabupaten/kota secara tertulis.
Sebelumnya, kata Nenny, tim penilai telah melakukan verifikasi lapangan dan meninjau setiap P2TP2A beserta kelengkapannya seperti shelter, sarana prasarana yang mereka miliki, serta penyebaran angket untuk kelengkapan administratifnya.
"Kita melakukan kunjungan dulu ke lapangan dan melihat realitasnya seperti apa, meng-sinkronkan data, kemudian dijadikan satu proses untuk ekspose," ujarnya.
"Dengan kategori ini kita berikan apresiasi kepada P2TP2A Kabupaten/Kota, sebagai upaya ke depan dari rintisan menjadi tumbuh, tumbuh menjadi berkembang, berkembang menjadi maju, dan maju menjadi prima. Ini adalah satu rangkaian kategori yang akan kita kembangkan, dalam rangka untuk memberikan penguatan, semangat, dan memperkuat keberadaan P2TP2A di Kabupaten/Kota se-Jawa Barat," lanjutnya.
Hasil penilaian juri memutuskan, satu-satunya daerah yang termasuk pada Cluster Rintisan ialah Kabupaten Pangandaran.
Sedangkan yang masuk pada kategori Cluster Tumbuh antara lain Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cimahi.
Kota Sukabumi masuk dalam Cluster Berkembang bersama 14 Kabupaten/Kota lainnya, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Kuningan, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung. Dengan demikian, ada tujuh Kabupaten/Kota yang dinobatkan sebagai anggota dar Cluster Maju, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kota Cirebon.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Mudah-mudahan perjalanan panjang mereka (P2TP2A Kabupaten/Kota) menyelenggarakan layanan ini akan berujung pada sebuah kinerja layanan prima untuk masyarakat, khususnya perempuan dan anak sebagai korban," kata Ketua P2TP2A Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan dalam siaran persnya, Kamis.
Ia mengatakan pembagian tersebut didasarkan pada hasil rapat ekspose P2TP2A Jawa Barat dengan P2TP2A tingkat kabupaten/kota beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan kegiatan ekspose yang perdana digelar ini diharapkan mampu menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan.
Bagi Netty, pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi salah satu ukuran keberhasilan pembangunan daerah.
"Karena hari ini ukuran keberhasilan pembangunan bukan hanya berapa banyak yang bersekolah, berapa banyak yang mendapat pekerjaan, tapi juga berapa banyak angka kekerasan bisa tertangani dengan baik oleh pemerintah, yang diwakili oleh P2TP2A di tiap Kota, Kabupaten, maupun di provinsi Jawa Barat," kata dia.
Sementara itu Wakil Ketua P2TP2A Jawa Barat Nenny Kencanawati yang menjadi salah satu juri mengungkapkan bahwa ekspose ini merupakan bentuk konfirmasi dari data awal yang telah diberikan oleh P2TP2A kabupaten/kota secara tertulis.
Sebelumnya, kata Nenny, tim penilai telah melakukan verifikasi lapangan dan meninjau setiap P2TP2A beserta kelengkapannya seperti shelter, sarana prasarana yang mereka miliki, serta penyebaran angket untuk kelengkapan administratifnya.
"Kita melakukan kunjungan dulu ke lapangan dan melihat realitasnya seperti apa, meng-sinkronkan data, kemudian dijadikan satu proses untuk ekspose," ujarnya.
"Dengan kategori ini kita berikan apresiasi kepada P2TP2A Kabupaten/Kota, sebagai upaya ke depan dari rintisan menjadi tumbuh, tumbuh menjadi berkembang, berkembang menjadi maju, dan maju menjadi prima. Ini adalah satu rangkaian kategori yang akan kita kembangkan, dalam rangka untuk memberikan penguatan, semangat, dan memperkuat keberadaan P2TP2A di Kabupaten/Kota se-Jawa Barat," lanjutnya.
Hasil penilaian juri memutuskan, satu-satunya daerah yang termasuk pada Cluster Rintisan ialah Kabupaten Pangandaran.
Sedangkan yang masuk pada kategori Cluster Tumbuh antara lain Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cimahi.
Kota Sukabumi masuk dalam Cluster Berkembang bersama 14 Kabupaten/Kota lainnya, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Kuningan, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung. Dengan demikian, ada tujuh Kabupaten/Kota yang dinobatkan sebagai anggota dar Cluster Maju, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kota Cirebon.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017