Antarajabar.com - Lembaga sosial Rumah Zakat memberikan pelayanan kesehatan bagi pengungsi Rohingya di Kamp Jamtoli, Bangladesh, sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang menjadi korban konflik kemanusiaan di Myanmar.

"Dalam sehari, kami melayani sekitar 300 pasien di medical camp ini," kata Tim Dokter Kemanusiaan Rumah Zakat, dr Aditya Maulana Ginting melalui siaran pers yang diterima Antara di Bandung, Rabu.

Ia menuturkan, pengungsi di Kamp Jamtoli cukup banyak mengeluhkan sakit gangguan pernapasan dan pencernaan, bahkan ada yang harus melakukan tindakan bedah minor.

"Rata-rata mereka mengeluh seputar infeksi saluran pernapasan dan infeksi saluran pencernaan," katanya.

Tim Kemanusiaan Rumah Zakat, Hermansyah menambahkan, kondisi medical camp cukup padat oleh pengungsi yang membutuhkan pelayanan kesehatan medis setiap harinya.

Akibatnya, kata dia, tim kemanusiaan Rumah Zakat bersama tim medis yang tergabung dalam IHA (Indonesian Humanitarian Alliance) membangun tenda medis baru untuk kenyamanan pelayanan.

"Kami bekerjasama dengan bengkel las lokal di Cox`s Bazar untuk membuat tenda medis, semoga dengan tenda ini, kami dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi," kata Hermansyah.

Ia menyampaikan, selain memberikan layanan kesehatan, Rumah Zakat pun menyalurkan bantuan berupa pakaian untuk anak-anak, pangan, dan selimut kepada 2.250 pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Ia mengungkapkan, anak-anak pengungsi banyak yang tidak menggunakan pakaian, sehingga bantuan pakaian sangat bermanfaat untuk pengungsi.

"Kondisi di sana banyak anak-anak yang tidak menggunakan pakaian, ada sebagian yang memakai, tapi pakaiannya kurang layak dan sudah kotor, maka dari itu, tim Rumah Zakat menyalurkan pakaian layak pakai untuk anak-anak di sana," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017