Antarajabar.com - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi memperkirakan wilayah Cirebon, Jawa Barat, berpotensi hujan lebat disertai angin kencang selama tiga hari, 7-9 November.
"Untuk mulai hari ini hingga tanggal 9 November ada peningkatan potensi hujan lebat di Jawa Barat termasuk Ciayumajakuning," kata Prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn saat dihubungi di Majalengka, Selasa.
Faa Iziyn mengatakan BMKG juga mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin.
"Selain itu untuk pengguna jasa transportasi penyeberangan laut juga diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter," tuturnya.
Dia mengatakan bukan hanya di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) saja, namum potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir juga hampir menyeluruh di Indonesia.
Data yang diterima dari BMKG Pusat menyebutkan beberapa wilayah harus mewaspadai peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang misalnya di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.
Selain itu juga di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Papua.
"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi cuaca 24 jam, baik melalui layanan call center, media sosial dan juga bisa menghubungi kantor BMKG terdekat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Untuk mulai hari ini hingga tanggal 9 November ada peningkatan potensi hujan lebat di Jawa Barat termasuk Ciayumajakuning," kata Prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn saat dihubungi di Majalengka, Selasa.
Faa Iziyn mengatakan BMKG juga mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin.
"Selain itu untuk pengguna jasa transportasi penyeberangan laut juga diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter," tuturnya.
Dia mengatakan bukan hanya di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) saja, namum potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir juga hampir menyeluruh di Indonesia.
Data yang diterima dari BMKG Pusat menyebutkan beberapa wilayah harus mewaspadai peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang misalnya di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.
Selain itu juga di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Papua.
"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi cuaca 24 jam, baik melalui layanan call center, media sosial dan juga bisa menghubungi kantor BMKG terdekat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017