Antarajabar.com - Yayasan Lingkungan Hidup Paragita memiliki tekad ingin menerapkan konsep pengelolaan sampah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, seperti yang telah dilakukan oleh Jerman dengan pendekatan humanis dan konsistensi pemerintah dalam keseriusan mengatasi sampah.

"Kami kagum kepada Pemerintah Jerman yang konsisten dalam menangani permasalahan sampah yang terjadi di negerinya sendiri," kata Ketua Yayasan Paragita, Gita Noorwardhani kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, kepeduliaannya terhadap sampah di Garut semakin meningkat setelah menghadiri undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup di Jerman selama sepekan yang membahas tentang penanganan sampah.

Ia menyampaikan, Pemerintah Jerman pada awalnya kesulitan dalam menangani permasalahan sampah di negaranya, tetapi akhirnya dapat teratasi dengan keseriusan dan pendekatan humanis kepada masyarakat.

"Negara secangih Jerman memang masih sulit mengatasi sampah, namun mereka terus menjalin kebersamaan dan konsistensi, terutama pendekatan humanis dalam pemberian pemahaman yang dilakukan secara terus menerus," katanya.

Gita menyampaikan, Jerman memiliki teknologi canggih dalam pengelolaan sampah, tetapi tetap mengedepankan konsep konvensional yaitu mengajak masyarakat untuk sadar lingkungan.

Secanggih apapun teknologi yang dimiliki Jerman, kata Gita, tidak ada artinya apabila masyarakat dan teknologinya tidak melakukan pemulihan yang benar mulai dari sumbernya.

"Tetap saja teknologi secanggih apappun tapi sumber permasalahan awalnya sampah tidak diatasi, ya percuma," katanya.

Ia menambahkan, keberhasilan Jerman itu dapat menyadarkan masyarakatnya yaitu masih memberlakukannya sistem penanganan sampah secara tradisional meskipun memiliki teknologi sampah.

Masyarakat Jerman, kata dia, selalu melakukan pemilihan sampah organik dan anorganik untuk menjadikan pupuk dan kompos, serta menghasilkan gas dari sampah.

"Mereka menggolah sampah menjadi pupuk, dan kompos dan memanfaatkan gas yang dihasilkan menjadi sumber listrik dan biogas dalam satu area," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017