Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan berbagai cara guna menekan angka stunting di Cianjur, salah satunya menerapkan pola makan sehat melalui program Piring Seimbang sebagai upaya pemenuhan gizi anak.

Kepala Dinkes Cianjur Made Setiawan, di Cianjur, Sabtu, mengatakan konsep Piring Seimbang di mana terdapat porsi yang seimbang antara karbohidrat, protein, sayuran, dan buah dengan pembagian yang dianjurkan 50 persen karbohidrat dan protein serta 50 persen buah dan sayuran.

"Karbohidrat tidak hanya nasi tetapi juga bisa dari pangan lokal seperti jagung, singkong, kentang, ubi, dan sagu, sedangkan kebutuhan protein dapat dipenuhi dari daging, ikan, ayam, telur, maupun dari protein nabati seperti tahu, tempe, serta produk olahannya," kata dia.

Langkah tersebut menjadi perhatian utama karena akan berdampak panjang pada kualitas hidup anak hingga dewasa, sehingga tidak mengalami stunting ketika kombinasi gizi yang tepat anak dapat tumbuh sesuai standar usia, perkembangan otak optimal, dan terhindar dari kekurangan gizi kronis.

Pencegahan stunting, ucap dia, tidak hanya bergantung pada peran orang tua, tetapi juga membutuhkan dukungan bersama dari lingkungan sekitar, gerakan bersama mendorong pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dapat menciptakan perubahan nyata.

"Berbagai edukasi mengenai pola makan sehat, kebersihan, dan kesehatan menjadi langkah penting untuk memastikan generasi mendatang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif akan terus dijalankan di seluruh wilayah Cianjur," katanya.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, kata dia, diharapkan mampu menekan angka stunting secara signifikan, sehingga generasi yang tumbuh dengan gizi yang baik tidak hanya menjadi modal pembangunan saat ini, tetapi juga aset penting untuk mewujudkan masa depan bangsa lebih berkualitas.


Dia menegaskan penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab semua pihak seperti pengusaha, tokoh agama, tokoh pemuda, dan lain-lainnya, sehingga pihaknya berinisiatif melakukan pendekatan pada pengusaha berbagai bidang agar dapat membantu penanganan stunting.

"Tercatat angka persentase kasus stunting di Kabupaten Cianjur terus menurun hingga pertengahan 2025 jumlahnya berada di angka 7,3 persen yang sebelumnya di angka 11,4 persen," katanya.

Pihaknya menargetkan penurunan yang lebih besar di akhir tahun 2025, sehingga bersama dinas terkait lainnya fokus pada langkah pencegahan agar tidak muncul kasus baru. "Ini menjadi tugas bersama agar angka stunting terus menurun hingga nol kasus," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025