Antarajabar.com - Beberapa pengemudi transportasi berbasis dalam jaringan (daring/online) di Kota Bandung menjadi sasaran razia oleh sejumlah orang yang belum diketahui identitasnya, Rabu.

Aksi razia itu terjadi di beberapa tempat, seperti di Jalan Ciumbuleuit, Jalan Setiabudi, Jalan Setrasari, serta di Jalan Ujung Berung, Kota Bandung. Bahkan di beberapa lokasi, aksi tersebut hampir berujung bentrok.

Pengemudi taksi "online", Darwin (40), menjadi  korban yang intimidasi oleh sekelompok orang di daerah Ciumbuleuit.

Menurut Darwin, saat menjemput penumpang di Rumah Sakit Salamun, ia mendapatkan intimidasi dari sekelompok orang.

"Pas keluar gerbang rumah sakit, kendaraan saya dilempari benda seperti batu. Tapi karena saya membawa penumpang otomatis keselamatannya juga saya jaga. Saya langsung tancap gas," kata Darwin di Bandung, Rabu.

Intimidasi tak berhenti di sana, saat di depan Universitas Parahyangan, ia kembali mendapatkan intimidasi oleh sekelompok orang. Menurutnya, sekelompok orang tersebut menyuruhnya keluar dari  kendaraan.

"Mobil saya diberhentikan di Unpar lalu banyak orang yang datang sambil marah-marah," katanya.

Beruntung, aparat kepolisian kemudian datang dan langsung mengamankan situasi, sehingga Darwin selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Korban intimidasi bukan hanya Darwin. Menurut Sekjen Perkumpulan Pengemudi Online Satu Komando (Posko) Jawa Barat, Daniel, terdapat empat mobil yang menjadi sasaran sekelompok orang.

"Tiga di depan Unpar, satu lagi di depan Rumah Sakit Salamun," katanya.

Daniel menceritakan, saat mendapat informasi adanya intimidasi, pengemudi online yang tergabung di Posko Jabar langsung mendatangi lokasi. Ia juga langsung turun untuk mengecek kebenarannya.

"Saya cek ternyata memang ada," kata dia.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo, mengatakan akan mengusut tindakan intimidasi dari massa yang belum diketahui identitasnya itu.

Ia pun menyarankan agar para korban untuk membuat laporan ke kepolisian, untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan.

"Kita akan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan memeriksa saksi-saksi. Nanti di situ kita bisa identifikasi siapa pelakunya," katanya. 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017