Antarajabar.com - Sutradara Livi Zheng memberikan penjelasan seputar seluk beluk dunia perfilman, terutama perfilman internasional kepada ratusan diplomat Indonesia yang akan dikirim ke luar negeri.
“Saya ingin sekali memperkenalkan ke dunia, oleh karena itu saya selalu memasukkan unsur-unsur Indonesia di setiap film saya seperti dalam fim pertama saya yakni ‘Brush with Danger’ dimana saya memasukkan beberapa puluh lukisan dari Indonesia dan gamelan dalam musik film tersebut,” ujar Livi, panggilan akrab Livi Zheng, kepada wartawan di Museum Konferensi Asia-Afrika, Bandung, usai paparannya dalam acara tersebut, pertengahan pekan ini.
Livi menjelaskan informasi mengenai seluk-beluk dunia dan industri perfilman seperti festival film asing dan sebagainya kepada diplomat-diplomat dalam diskusi bertajuk “Film Sebagai Asset Diplomacy”.
Dalam kegiatan pembekalan yang dihelat Kemlu tersebut, Livi juga memutar sejumlah cuplikan video mengenai film-film karyanya seperti “Brush with Danger”, “Bali: Beats of Paradise” dan film terbarunya “Insight” yang akan tayang di Indonesia.
"Acara hari ini dihadiri oleh 110 diplomat yang akan dikirim ke berbagai negara. Mereka perlu mendapat pemahaman tentang diplomasi ekonomi untuk kelancaran tugas di perwakilan Republik Indonesia. Oleh karena itu Kementerian Luar Negeri mengundang para praktisi termasuk dari industri perfilman, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri mengundang Livi Zheng sebagi ikon industri film Indonesia,” ujar Sekretaris Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Aziz Nurwahyudi kepada wartawan di sela acara tersebut.
"Kami menghadirkan Livi, sutradara sekaligus diaspora Indonesia di Amerika Serikat, dengan segala prestasinya yang luar biasa akan memberikan suatu inspirasi bagi para diplomat Indonesia," kata Aziz.
Kontributor : Aji Cakti
antaranews
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
“Saya ingin sekali memperkenalkan ke dunia, oleh karena itu saya selalu memasukkan unsur-unsur Indonesia di setiap film saya seperti dalam fim pertama saya yakni ‘Brush with Danger’ dimana saya memasukkan beberapa puluh lukisan dari Indonesia dan gamelan dalam musik film tersebut,” ujar Livi, panggilan akrab Livi Zheng, kepada wartawan di Museum Konferensi Asia-Afrika, Bandung, usai paparannya dalam acara tersebut, pertengahan pekan ini.
Livi menjelaskan informasi mengenai seluk-beluk dunia dan industri perfilman seperti festival film asing dan sebagainya kepada diplomat-diplomat dalam diskusi bertajuk “Film Sebagai Asset Diplomacy”.
Dalam kegiatan pembekalan yang dihelat Kemlu tersebut, Livi juga memutar sejumlah cuplikan video mengenai film-film karyanya seperti “Brush with Danger”, “Bali: Beats of Paradise” dan film terbarunya “Insight” yang akan tayang di Indonesia.
"Acara hari ini dihadiri oleh 110 diplomat yang akan dikirim ke berbagai negara. Mereka perlu mendapat pemahaman tentang diplomasi ekonomi untuk kelancaran tugas di perwakilan Republik Indonesia. Oleh karena itu Kementerian Luar Negeri mengundang para praktisi termasuk dari industri perfilman, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri mengundang Livi Zheng sebagi ikon industri film Indonesia,” ujar Sekretaris Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Aziz Nurwahyudi kepada wartawan di sela acara tersebut.
"Kami menghadirkan Livi, sutradara sekaligus diaspora Indonesia di Amerika Serikat, dengan segala prestasinya yang luar biasa akan memberikan suatu inspirasi bagi para diplomat Indonesia," kata Aziz.
Kontributor : Aji Cakti
antaranews
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017