Antarajabar.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk "mengamankan" perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-72 di ibukota negara.
        
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya diberikan amanat untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya hujan di area-area yang menjadi lokasi perayaan HUT ke-72 Republik Indonesia, sehingga rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar.
        
Rekayasa cuaca, menurut Seto, akan dilakukan selama tiga hari dari 16 sampai dengan 18 Agustus 2017 di atas langit ibukota. Terkait misi yang dilakukan selama tiga hari operasi modifikasi cuaca ini disesuaikan dengan 3 agenda penting kenegaraan, yakni  apel kehormatan dan malam renungan suci yang rencananya akan dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 16 Agustus 2017, tepat menjelang tengah malam.
   
Agenda kedua pada 17 Agustus 2017 saat upacara pengibaran dan penurunan Sang Saka Merah Putih di Halaman Istana Merdeka. Sedangkan agenda ketiga yang merupakan kegiatan puncak perhitungan mundur penyelenggaraan Asian Games 2018, rencananya dilakukan pada 18 Agustus 2017, yang kegiatannya diramaikan oleh penampilan dari salah satu "girl band" asal Korea Selatan yaitu Girls Generation (SNSD).
        
Sebagai informasi, dalam Operasi Modifikasi Cuaca ini BPPT bekerjasama dengan TNI AU dan BMKG. TNI AU, menurut Seto, memberikan bantuan dukungan armada pesawat terbang CASA 212-200 dan BMKG memberikan dukungan informasi serta prediksi cuaca di daerah target.
        
Kegiatan TMC tambahnya, dipusatkan di Posko Lanud Halim Perdana Kusuma. Kegiatan dimulai dengan pelaksanaan "briefing" pagi untuk melihat kesiapan baik armada serta sarana pendukung bandara, sementara BMKG menyampaikan proyeksi cuaca pada hari tersebut sebagai acuan untuk rencana pelaksanaan misi penerbangan dan penyemaian awan.
        
Pada waktu-waktu krusial di mana mendekati pelaksanaan agenda kenegaraan maka pengamatan cuaca akan dilakukan semakin intens, kemudian akan segera diputuskan untuk melakukan penerbangan dan penyemaian awan-awan yang berpotensi mengganggu.
        
Setiap satu sorti penerbangan dan penyemaian awan dilakukan penaburan 1.000 kilogram (kg) bahan semai ke awan-awan target. Dengan pelaksanaan penyemaian awan, hujan yang tadinya diprediksi akan turun di area pelaksanaan acara dapat turun di wilayah lain yang lebih aman.
   
Untuk mendukung kegiatan di Posko TMC tersedia 1 unit pesawat CASA 212-200 dengan callsign A-2103 serta 10.000 kg bahan semai, kata Seto.
        
"Tahun lalu kami diminta melakukan rekayasa cuaca untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda, yakni pada kegiatan Nusantara Berdendang, 28 Oktober 2016. Kemudian pada upacara peringatan hari lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila pada 1 Juni 2017 dan pada Dzikir Kebangsaan di Istana Negara pada 1 Agustus 2017," ujar dia.
        
Semua kegiatan tersebut, menurut dia,  berjalan dengan sukses tanpa ada gangguan dan kendala yang diakibatkan oleh faktor cuaca.

   

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017