Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meluncurkan program pusat panggilan atau Call Center 112 guna memberikan layanan cepat kedaruratan di lingkungan masyarakat yang terhubung melalui Dinas Komunikasi Informatika, dan Persandian Kabupaten Cianjur.
Bupati Kabupaten Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian di Cianjur Kamis, mengatakan Call Center 112 sebagai layanan untuk menangani berbagai kedaruratan masyarakat seperti bantuan atau penanganan bencana, kedaruratan medis, kebakaran, kriminalitas, dan berbagai kedaruratan lainnya.
"Masyarakat dapat langsung menghubungi layanan telepon 112 yang dapat diakses semua provider dan bebas biaya pulsa, bahkan kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komdigi dalam meluncurkan program tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini layanan 112 sudah resmi dapat digunakan atau dimanfaatkan masyarakat mulai dari wilayah utara hingga selatan Cianjur guna menyampaikan kejadian dan peristiwa kedaruratan .
Melalui Dinas Kominfo Cianjur, ia menuturkan, Call Center 112 ini dirancang berdasarkan atas kolaborasi dan terhubung dengan sejumlah dinas terkait yang bersangkutan dengan berbagai macam kedaruratan seperti kepolisian, Dinas Kesehatan, Damkar, hingga BPBD Cianjur.
"Melalui layanan Call Center 112 setiap laporan kedaruratan masyarakat yang masuk nantinya akan terhubung langsung dengan dinas terkait guna ditindaklanjuti secara cepat," katanya.
Dia berharap dengan diluncurkan-nya program Call Center 112 dapat digunakan masyarakat dengan sebaik-baiknya sehingga berbagai masalah yang terjadi dapat langsung ditangani dengan cepat oleh dinas terkait di Pemkab Cianjur.
Pasalnya ungkap dia, laporan yang masuk dari masyarakat tentunya akan mempercepat penanganan yang diberikan sesuai kebutuhan mulai dari wilayah utara sampai selatan Cianjur.
"Berbagai kalangan masyarakat dapat membantu dengan melapor melalui call center, sehingga manfaatkan program tersebut sebaik-baiknya guna mempermudah setiap permasalahan yang terjadi," katanya.
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025