Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan bisa menjadi Provinsi Ramah Anak pada tahun 2028 dan target tersebut menjadi lebih cepat dari target nasional yang mencanangkan seluruh provinsi di Indonesia diwajibkan menjadi provinsi layak anak.

"Lalu dicanangkan secara nasional bahwa Indonesia layak anak 2030, tentu kita ingin lebih cepat dari itu, karena nasional bebannya semua provinsi yang ada, Jabar lebih cepat lagi, mengingat ada sejumlah capaian nasional yang kita capai terlebih dahulu sebelum pihak nasional," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, di Bandung, Minggu.

Ditemui usai menghadiri Peringatan Hari Keluarga Nasional ke XVII dan Hari Anak Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017, di SOR Arcamanik, Kota Bandung, Aher mengatakan, target tersebut merupakan upaya percepatan guna menjadikan seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat menjadi provinsi yang layak anak.

Menurut dia, target yang lebih cepat dari yang dicanangkan oleh pemerintah pusat karena dirinya optimistis Provinsi Jabar akan mempu menggenjot indikator-indikator kota/kabupaten layak anak dengan capaian yang berhasil didapat oleh Jabar yang lebih cepat dari pusat.

Selain itu, Aher juga berharap dengan target tersebut pemerintah kabupaten/kota di Jabar mampu melakukan penyesuaian dan saat ini ada sejumlah kabupaten/kota di Jabar tengah berupaya menuju kota/kabupaten laik anak.

"Saat ini kami sudah punya 13 tingkat pratama, dan dua tingkat nidya, nanti menjelangn utama, karena utama itu harus mendekati keseluruhannya, mungkin 25 harus utama," kata dia.

"Namun ini kan menjelang 2018, ke 2028 ada 10 tahun lagi, kalau setiap tahun diselesaikan dengan baik di 2028 mari kita komitmen bersama jawa barat sebagai provinsi layak anak," lanjut Aher.

Pihaknya juga meminta seluruh Kabupaten kota untuk mulai mempersiapkan seluruh sector agar laik anak, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dan yang paling utama dalam mewujudkan kota/kabupaten laik anak adalah, dengan meniadakan angka kekerasan terhadap anak.

"Tentunya seluruh sektor yang harus diperbaiki, sector pendidikan, kesehatan, infrastruktur, jumlah kekerasan terhadap anak dihilangkan, tidak ada korban narkoba, semuanya, Karena jika masih terjadi kekerasan pada anak berarti tidak layak anak," kata dia.

Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Teradu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan ada beberapa tahapan dalam upaya menjadikan daerah menjadi daerah yang leyak anak.

Tahap yang pertama, kata Netty, ialah pemerintah harus mulai membuat payung hukum dan juga kebijakan yang berpihak pada anak sehingga dibutuhkan komitmen seluruh kepala daerah untuk bergerak memulai mewujudkan kota/kabupaten layak anak.

"Disaat kita berbicara provinsi laik anak ada banyak aspek yang harus menjadi perhatian pemerintah untuk memenuhi tahapan sebagai provinsi laik anak," kata dia.

"Dan ada kebijakan yang dimiliki tingkat provinsi sampai kota/kabupaten termasuk juga selain kebijakan, komitmen tiap kepala daerah harus sama, bukan hanya ditingkat provinsi," lanjut Netty.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017