Antarajabar.com - Jajaran Polres Cianjur, Jawa Barat, tingkatkan patroli ke sejumlah tempat seiring meningkatnya kunjungan wisatawan asing dari Timur Tengah ke wilayah utara Cianjur seperti Cipanas dan Sukaresmi.
Meningkatnya angka kunjungan wisatawan asing ungkap Kanit Reskrim Polsek Pacet, Ipda Yosua Farin Setiawan pada wartawan, Rabu, membuat laporan kriminal dan konflik antar wisatawan yang masuk kepihaknya ikut meningkat.
"Untuk minggu ini, empat laporan masuk ke Polsek Pacet terkait aksi kriminalitas dan konflik antara wisatawan asal Arab Saudi dengan warga sekitar. Musim kedatangan turis asal Timur Tengah seringkali meningkatkan jumlah laporan kriminalitas dan perseteruan," katanya.
Dia menjelaskan, ketika wisatawan Timur Tengah datang di bulan-bulan tertentu, selalu ada peningkatan tindakan pencurian, peredaran miras dan perkelahian. Setiap pekannya rata-rata ada lima sampai enam laporan.
Namun dari beberapa laporan pencurian yang menimpa turis tersebut, sering ditemukan laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan termasuk bukti telah terjadinya aksi kriminal.
"Pengakuannya diduga oleh sopir yang mengantar mereka berwisata di Cianjur. Tapi sering tidak ditemukan bukti apapun. Jadi aksi kriminal yang sangat bersih, sehingga kecurigaan apakah memang terjadi atau tidak," katanya.
Banyaknya laporan yang masuk tambah dia, membuat pihaknya meningkatkan pengawasan dan patroli khususnya di tempat-tempat yang banyak dijadikan penginapan sementara turis asal Timur Tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Meningkatnya angka kunjungan wisatawan asing ungkap Kanit Reskrim Polsek Pacet, Ipda Yosua Farin Setiawan pada wartawan, Rabu, membuat laporan kriminal dan konflik antar wisatawan yang masuk kepihaknya ikut meningkat.
"Untuk minggu ini, empat laporan masuk ke Polsek Pacet terkait aksi kriminalitas dan konflik antara wisatawan asal Arab Saudi dengan warga sekitar. Musim kedatangan turis asal Timur Tengah seringkali meningkatkan jumlah laporan kriminalitas dan perseteruan," katanya.
Dia menjelaskan, ketika wisatawan Timur Tengah datang di bulan-bulan tertentu, selalu ada peningkatan tindakan pencurian, peredaran miras dan perkelahian. Setiap pekannya rata-rata ada lima sampai enam laporan.
Namun dari beberapa laporan pencurian yang menimpa turis tersebut, sering ditemukan laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan termasuk bukti telah terjadinya aksi kriminal.
"Pengakuannya diduga oleh sopir yang mengantar mereka berwisata di Cianjur. Tapi sering tidak ditemukan bukti apapun. Jadi aksi kriminal yang sangat bersih, sehingga kecurigaan apakah memang terjadi atau tidak," katanya.
Banyaknya laporan yang masuk tambah dia, membuat pihaknya meningkatkan pengawasan dan patroli khususnya di tempat-tempat yang banyak dijadikan penginapan sementara turis asal Timur Tengah.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017