Antarajabar.com - Petugas Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyatakan kasus kematian ayam secara mendadak di Kecamatan Purbaratu belum dapat ditentukan akibat serangan virus flu burung.
        
"Hasilnya belum dapat mencapai konklusi bahwa ayam terjangkit flu burung," kata Kepala Seksie Kesehatan Hewan, Siti Maemunah kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis.
        
Ia menuturkan, kasus kematian ayam secara mendadak dalam waktu yang berdekatan itu sudah diketahuinya, kemudian melakukan upaya untuk pencegahan agar tidak meluas.
        
Petugas di lapangan, kata dia, sudah melakukan upaya pemeriksaan secara sederhana yang hasilnya dari beberapa sampel ayam yang hidup tidak ada tanda-tanda terserang flu burung.
        
Dugaan sementara, kata dia, ayam yang mati mendadak di Kecamatan Purbaratu karena terserang virus Escherichia coli atau disebut dengan Ecoli karena kurang bersihnya peternakan.
        
"Virus itu paling cepat masuk lewat air, jadi perlu diwaspadai, bisa jadi karena ada kotoran ayam yang terbuang di tempat minum ayam," katanya.
        
Terkait pemeriksaan ayam yang sudah mati, kata dia, sulit dilakukan karena seluruh bangkai ayam sudah dimusnahkan oleh warga.
        
Namun, lanjut dia, pemeriksaan dilakukan lebih lanjut dengan mengambil sampel ayam yang masih hidup untuk diuji laboratorium Cikole, Bandung, agar dapat diketahui lebih pasti jenis penyakitnya.
        
"Hasilnya bisa dua pekan baru keluar, karena sampel yang diteliti juga banyak di Cikole, jadi mesti antre," katanya.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017