Antarajabar.com - Pemerintah Kota Bandung meluncurkan program "Minggu Lansia" sebagai upaya lebih memperhatikan kehidupan para warga lanjut usia dengan menyediakan relawan yang akan menemaninya setiap akhir pekan.
        
"Konsep dari kami adalah meningkatkan program indeks kebahagiaan. Anak-anak kan sudah, pemuda sudah, perempuan sudah, nah yang lansia belum. Jadi, sekarang kami sudah meresmikannya," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat meresmikan program "Minggu Lansia" di Balaikota Bandung, Minggu.
        
Ia mengatakan para lansia akan didampingi para relawan untuk melakukan berbagai aktivitas selama seharian penuh pada akhir pekan seperti mengaji, mendengar curhatan, atau mengajak jalan-jalan.
       
"Jadi, terserah mereka (antara lansia dan relawan), asal jangan dibawa ke KUA (kantor urusan agama)," kata dia berseloroh.
        
Teknisnya, kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, relawan yang berjumlah 2.100  akan mendatangi setiap rumah-rumah yang dihuni lansia dan mengajaknya melakukan aktivitas sesuai kebutuhan mereka.
        
"Mudah-mudahan ini membuat lansia lebih bahagia. Lalu, semoga kota-kota lain juga bisa mengikuti, sehingga lansia di Indonesia bisa bahagia," kata dia.
        
Keseriusan Pemkot Bandung dalam memperhatikan nasib para lansia juga dengan membentuk satuan kerja yang dinamakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Anak dan Perempuan.
        
Dinas baru tersebut dibentuk seiring dengan adanya perubahan struktur organisasi tata kerja (SOTK) pada awal 2017 dan khusus menangani setiap urusan-urusan terkait anak-anak, perempuan, dan lansia.
       
"Sejak setahun yang lalu, Pemkot Bandung meyakinkan Kemendagri agar kami diizinkan punya dinas yang mengurusi Lansia, Alhamdulillah dipenuhi. Kota Bandung menjadi yang pertama yang punya dinas mengurusi lansia," kata dia.
        
Dengan dinas baru disertai program ini, ia berharap lansia di Kota Bandung tidak lagi kesepian, dapat berinteraksi serta memberikan inspirasi pada generasi muda.
          
"Pembangunan itu tidak hanya fisik, pembangunan itu dengan mentalnya juga. Di Bandung adalah contoh kota seimbang antara lahir dan batin,  seimbang antara kemanusiaan, agama, dan pembangunan infrastruktur," ujarnya.
    

Pewarta: Asep F

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017