Antarajabar.com - Presiden Joko Widodo mengawali hari kedua kunjungan kerjanya di Jawa Barat dengan berdiskusi dengan para santri dan alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda di Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Sabtu.
 
Pemimpin Pondok Pesantran Miftahul Huda KH Asep Maosul Affandi menyambut kedatangan Presiden Jokowi, yang tiba di pesantren itu pukul 09.10 WIB.

Dalam sambutannya Presiden menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 516 kabupaten kota, 34 provinsi, serta 714 suku dan 1.100 bahasa daerah, dan menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam kondisi yang sangat beragam seperti itu.

"Akan menjadi sebuah kekuatan, akan menjadi sebuah potensi keberagaman apabila kita bisa menyatukan, apabila kita bisa menyatukan dalam bingkai NKRI untuk bersaing dengan negara-negara lain, untuk berkompetisi dengan negara lain," katanya.

Kepala Negara juga menjelaskan rencana pemerintah melakukan redistribusi aset, yang sebelumnya sudah dibagikan kepada institusi besar namun tidak produktif, kw koperasi dan pondok pesantren.

"Ini bukan bagi-bagi tanah, bukan bagi-bagi aset, bukan bagi-bagi lahan. Tetapi harus memiliki sebuah proposal bagaimana mengelola lahan, yaitu dipakai untuk apa, kemudian kalau sudah ditanami, nanti kalau sudah panen, panennya akan menjual kemana. Ini harus detail dan rinci seperti itu yang kita inginkan," katanya.

Dari Pondok Pesantren Miftahul Huda, Presiden akan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Ciamis, antara lain untuk membagikan Kartu Indonesia Pintar serta Pemberian Makanan Tambahan dan melawat ke Pondok Pessantren Darussalam.

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017